IDENTITAS CO.ID, MAKASSAR – Sebagai perguruan tinggi pembina di Indonesia Timur, Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mendampingi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dan Institut Teknologi Baharuddin Jusuf Habibie (ITBH).

Pendampingan tersebut dilakukan untuk meningkatkan status kedua PTN tersebut dari status Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN-Satker) menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU).

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Keuangan Prof. Subehan menyampaikan kalau pihaknya telah membentuk panitia dan kemudian melakukan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka mempersiapkan tindaklanjut program pendampingan ITBH dan Unsulbar menuju Institusi Badan Layanan Umum (BLU) Tahun Anggaran 2024.

“Panitianya ini kita bagi dua karena antara Unsulbar dan ITBH tidak sama lamanya di Satker,” kata Subehan, Kamis (15/2/2023).

Kedua tim yang telah dibentuk ini, lanjut WR II Unhas, akan mengunjungi kedua perguruan tinggi tersebut secara terpisah untuk memperoleh informasi dan data-data awal terkait dengan pengelolaan perguruan tingginya masing-masing. 

“Dari hasil tersebut nantinya Unhas akan memberikan semacam rekomendasi dan pendampingan dalam rangka peningkatan status kedua PTN tersebut,” ungkap mantan Dekan Fakuktas Farmasi Unhas ini.

Sebagai informasi bahwa status Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN-Satker) merupakan bagian dari satuan kerja kementerian, sehingga seluruh pendapatannya, termasuk SPP mahasiswa harus masuk ke rekening negara, yakni kementerian keuangan terlebih dahulu, sebelum digunakan.

Sementara PTN Badan Layanan Umum (PTN-BLU) merupakan institusi dengan level kedua dalam hal otonomi. PTN-BLU memiliki kewenangan mengangkat tenaga tetap non PNS, tarif biaya dan layanan BLU ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasar usulan pimpinan BLU dengan mempertimbangkan aspek kontinuitas dan pengembangan layanan, kemampuan masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, serta kompetisi yang sehat.