IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa langsung merespon dengan mengeluarkan maklumat usai Forum Guru Besar dan Dosen Unhas melalukan deklarasi pernyataan sikap atas keprihatinannya dengan perkembangan demokrasi Indonesia menjelang Pemilu 2024.

Dalam maklumatnya, Jamaluddin mengatakan kelompok yang mengatasnamakan guru besar dan dosen Unhas yang menyampaikan keprihatinan dengan tema “Menyelamatkan Demokrasi” tidak mewakili institusi.

“Adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan itu tidak mewakili Unhas sebagai
institusi,” kata Jamaluddin, Jumat (2/2/2024).

Selain itu, Jamaluddin mengajak civitas Unhas untuk menjaga situasi dan kondisi menjelang Pemilu 2024 tetap kondusif.

“Saya selaku Rektor Unhas menyampaikan secara tegas kepada semua sivitas akademika di lingkungan Universitas Hasanuddin agar harus aktif menjaga situasi dan kondisi termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif,” ujarnya.

Kebebasan berpendapat, kata Jamaluddin melanjutkan, harus dihargai dan dijunjung tinggi sebagai amanat konstitusi. Menurutnya, pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai.

“Meskipun terdapat perbedaan pilihan dan preferensi calon presiden, saya ingatkan untuk tidak melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden yang tidak disukai. Hindari menyebarkan informasi hoaks dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya,” katanya.