Saking terbengkakainya, hotel ini bahkan dibiarkan tanpa jendela selama 16 tahun.

“Ini adalah bangunan yang sangat ikonik, tapi saya pikir penting untuk mempertimbangkan letaknya dalam kaitannya dengan seluruh struktur kota Pyongyang. Bangunan ini seperti semacam tugu,” ucap arsitek Calvin Chua sebagaimana dilansir dari CNN.

Masih dari CNN, hotel ini memiliki tiga bagian, masing-masing sepanjang 328 kaki dan berada pada kemiringan 75 derajat. Tempat ini rencananya memiliki lima restoran yang berputar, yang akan memberikan pemandangan tak tertandingi ke arah Pyongyang.

Bangunan kontroversial ini akhirnya direnovasi pada tahun 2008 ketika kontraktor Mesir dari Orascom Group melanjutkan pekerjaannya. Perusahaan ini memasang panel kaca di seluruh bangunan dan pemerintah Korea Utara bahkan menjanjikan hotel ini akan selesai dibangun pada tahun 2012.

Namun, setelah 11 tahun berlalu, hotel ini belum juga menerima tamu. Malahan, bangunan ini sekarang hanya digunakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebagai layar besar untuk menyiarkan propaganda.

Lebih dari 100.000 layar LED telah dipasang untuk menampilkan pesan-pesan pemerintah dan juga menjadi latar belakang pertunjukan kembang api di kota.

Grup hotel Jerman Kempinski sebelumnya mengumumkan akan mengelola gedung tersebut, namun mereka menarik diri beberapa bulan kemudian. (***)