IDENTITAS.CO.ID – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) surga memiliki dua makna, pertama ; alam akhirat yang membahagiakan roh manusia yang hendak tinggal di dalamnya (dalam keabadian), kedua ; kayangan tempat kediaman Batara Guru (siwa).

Dalam banyak agama surga adalah tempat peristirahatan terakhir jiwa kita. Umumnya dianggap terletak di atas bumi, membentang dari langit hingga alam di luar dunia fisik.

Surga Dalam Agama

Dilansir dari National Geographic, surga adalah tempat dan keadaan dalam agama-agama tertentu. Tempat ini sering dipandang sebagai hadiah untuk kehidupan yang baik. Untuk sampai ke surga, diyakini bahwa kita harus menjalani perjalanan yang penuh bahaya dan penderitaan.

Meskipun sifat surga sangat tergantung pada konteks agama dan budaya, secara umum dipahami sebagai sebuah idilis, antitesis dari penderitaan duniawi. Penggambarannya mungkin seperti taman yang rimbun, pesta tanpa akhir, ketenangan, atau tempat pencerahan abadi yang suatu hari nanti bisa kita ikuti.

Kristen

Orang Kristen menganggap surga sebagai lokasi Tuhan dan malaikatnya. Doktrin mereka mengemukakan bahwa begitu Anda mati, Anda akan naik ke alam surga dan tetap di sana sampai kedatangan Kristus yang kedua kali.

Pengikut percaya Yesus naik ke sisi ayahnya ketika dia masih hidup, serta Maria, ibu Yesus, Henokh dan Elia.

Ketika Yesus naik, tidak ada lagi celah antara langit dan bumi. Mereka yang hidup tanpa dosa atau disucikan dari dosa-dosa mereka dapat masuk ke surga ketika mereka mati, menurut kepercayaan Kristen.

Mesopotamia

Dalam agama Mesopotamia kuno, dikatakan ada tingkat atas, tengah, dan bawah alam semesta.

Surga dianggap sebagai alam atas. Pengikut Mesopotamia percaya bahwa kebanyakan orang akan turun ke dunia bawah dan hanya beberapa tipe heroik yang akan berhasil mencapai surga.