IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Pemprov Sulsel diminta untuk menurunkan kasus aktif PMK di wilayahnya. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (Satgas PMK) Pusat, kasus PMK di Sulsel telah tersebar di 17 kabupaten/kota. Total terdapat sejumlah 2.228 hewan ternak yang telah terjangkit.

“Penularan di Sulsel terus naik. Hal ini harus dicegah karena virus PMK menular sangat cepat. Sulsel adalah salah satu provinsi lumbung ternak di Indonesia, sehingga harus kita jaga,” kata Ketua Satgas PMK Pusat, Letjen TNI Suharyanto, dalam Rapat Koordinasi Penanganan PMK di kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/8/2022).

Satgas PMK mencatat puncak kasus aktif PMK di Sulsel tercatat terjadi pada 16 Agustus dengan 2.577 kasus. Kemudian, mengalami penurunan hingga tanggal 18 Agustus dengan 2.228 kasus. Walaupun ada tren penurunan namun kasus aktif tersebut terhitung masih tinggi.

Ditambah tingkat kesembuhan berdasarkan gejala klinis hewan ternak terjangkit PMK di Sulsel yang masih 13% dimana dari 3.232 kasus konfirmasi, 419 di antaranya sembuh klinis.

Oleh karena itu, Suharyanto kembali menegaskan pentingnya penerapan empat strategi utama penanganan PMK yakni biosecurity, pengobatan, vaksinasi, dan potong bersyarat.

Sementara itu, capaian tertinggi vaksinasi PMK di Sulsel mencapai 5.830 ekor di Kabupaten Bone. Sebanyak 115.00 vaksin telah dialokasikan sehingga perlu percepatan vaksinasi pada daerah yang belum melaksanakan yaitu di Kota Palopo, Kabupaten Pangkajene, Kabupaten Soppeng, dan Kabupaten Pinrang.