IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanpan) terus berupaya untuk menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah tersebut.
Sejak ditemukannya kasus PMK di Polewali Mandar, sejumlah Dokter hewan rutin ke Desa-Desa untuk melakukan pengobatan dan pemberian vitamin kepada hewan ternak milik warga untuk mencegah penyebaran PMK lebih luas.
Para dokter hewan ini harus melewati jalan setapak dan menyebrang sungai untuk bisa tiba dilokasi. Distanpan Polman telah menerima sebanyak 500 dosis vaksin PMK dari kementerian pertanian RI untuk digunakan sebagai vaksinasi di wilayah ini.
Vaksinasi ini akan mulai digelar secara serentak pada pekan depan di Kecamatan Tinambung, Tutar, Polewali, Binuang dan beberapa wilayah kecamatan lainnya.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus penyakit mulut dan kuku semakin meluas di wilayah ini pasca ditemukannya 6 ekor sapi di wilayah Desa Tandung kecamatan Tinambung yang positif terjangkit penyakit PMK.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Andi Afandi Rahman, mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi atau Komunikasi informasi dan edukasi (KIE) sebagai upaya antisipasi untuk memutus mata rantai penyebaran virus PMK di wilayah Polewali mandar.
“Kami telah menerima bantuan dari Kementrian Pertanian melalui balai veteriner Maros 500 dosis vaksin PMK, mulai hari Senin depan kita akan lakukan vaksinasi massal,” kata Andi Afandi kepada wartawan, Jumat (10/01/2025).
500 dosis vaksin yang diterima kata Afandi tidak cukup lantaran jumlah hewan ternak di Kabupaten Polewali Mandar lebih dari jumlah vaksin yang diterima.
“Tentunya ini tidak cukup, tetapi kami tetap berkoordinasi dengan balai veteriner Maros dan pemerintah provinsi Sulbar terkait hal ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan vaksinasi kepada hewan ternak, pihaknya lebih dulu memberi suplemen dan desinfektan.
“Belum ada laporan hewan ternak yang mati akibat PMK, namun ada indikasi kesana, kita bergerak cepat dan terus memantau perkembangan,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang peternak, Israil, mengatakan, para peternak diwilayah ini menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Distanpan lantaran selama ini mereka khawatir dengan penyebaran PMK.
“Kami sangat khawatir dengan kejadian ini, makanya kami sangat senang kalau ada dokter yang datang memeriksa dan memberikan pemahaman terkait pencegahan penularan PMK,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jika petugas rutin memberikan vitamin dan desinfektan terhadap ternak yang ada diwilayah tersebut.
“Kalau petugas kesehatan hewan datang, kita biasa diberi vitamin, obat cacing, dan disenfektan, biasanya kita semprot kotoran sapi atau kandangnya untuk mencegah timbulnya bibit penyakit,” jelasnya.