Senada dengan Ronny, Bhima juga mengatakan mundurnya Sri Mulyani bakal memicu capital outflow di pasar saham yang menyebabkan pelemahan kurs rupiah yang sangat dalam.
“Lainnya, mundurnya Sri Mulyani akan berdampak pada berbagai kerja sama internasional seperti pendanaan JETP untuk transisi energi bisa jalan ditempat karena berkurangnya sosok yang kredibel dimata mitra negara maju,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bhima menyampaikan ada dua solusi yang bisa ditempuh untuk mengurangi dampak bila Sri Mulyani mundur. Pertama, Sri Mulyani mundur secara cepat sehingga mengakhiri spekulasi para pelaku pasar.
“Investor kan butuh certainty, sehingga isu tidak lagi liar tapi benar-benar ada keputusan dari Sri Mulyani untuk mundur,” kata Bhima.
Kedua, Jokowi harus mencari pengganti Sri Mulyani yang punya kapasitas, terutama track record dalam bidang kebijakan fiskal hingga memiliki koneksi di tingkat internasional.
“Memang susah ya di injury time mencari pengganti Sri Mulyani, tapi beberapa sosok harus mulai di approach Jokowi untuk gantikan dia. Khawatir sosok pengganti levelnya jauh di bawah Sri Mulyani, pelaku pasar akan distrust,” kata dia. (***)