IDENTITAS.CO.ID, JAKARTA – Setelah Menko Polhukam Mahfud MD mengundurkan diri, isu kemunduran sejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi terus bergulir. Terbaru adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang isu kemundurannya menguat belakangan ini.

Adapun Sri Mulyani sendiri tak pernah mengiyakan atau membantah isu itu. Ia menyatakan selama ini dirinya hanya bekerja saja.

Isu mundurnya Sri Mulyani ini pun menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan, ekonom Tanah Air menyebutkan mundurnya Sri Mulyani akan menimbulkan beberapa dampak besar.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita menyebut dampak pertama yang paling besar adalah potensi menurunnya kredibilitas keuangan pemerintah. Kata dia, penurunan kredibilitas bisa membuat kepercayaan investor akan hilang dan bisa memicu terjadi capital outflow besar-besaran.

“Karena selama ini, kredibilitas keuangan dan pengelolaan fiskal nasional dipandang sangat baik berkat kehadiran Sri Mulyani di pos Kementerian Keuangan,” ujarnya, sebagaimana dilansir identitas.co.id dari CNN Indonesia.

Ronny juga berpandangan perekonomian Indonesia yang selama ini memiliki bantalan yang kuat, adaptif dan perspektif di bawah kepemimpinan Sri Mulyani akan hilang. Hal ini disebabkan kredibilitas keuangan nasional yang turun.

Padahal, lanjut dia, kredibilitas keuangan nasional ini berkaitan dengan kemampuan fiskal nasional dalam merespon berbagai tekanan ekonomi yang selama ini dipandang baik oleh pelaku usaha nasional dan investor global.

Tak hanya itu, kepercayaan investor domestik maupun luar negeri akan Surat Berharga Nasional (SBN) yang dianggap aman dan menguntungkan bisa terancam mendadak pudar.