IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Fahriansyah (24) warga Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang sempat terjebak di tengah konflik yang berlangsung di negara Sudan yang terletak di Afrika bagian utara akhirnya berhasil di evakuasi ke Indobesia dengan selamat.

Mahasiswa yang menjalani pendidikan di Internasional University Of Afrika di Khartoum Sudan ini sempat terjebak di Kontrakan selama perang terjadi di Negara Sudan.

Fahri sapaan akrab berhasil di evakuasi oleh Pemerintah Indonesia bersama dengan Ratusan Mahasiswa lainnya dari Negara Sudan ke Indonesia. Fahri tiba di rumahnya pada Senin (1 Mei 2023).

Kepulangan sang anak di sambut hangat oleh sang ibu bernama Suriani, tangis haru pun pecah saat Suriani kembali mengingat peristiwa yang menimpah anaknya.

menurutnya, hampir setiap hari ia terus memikirkan dan mengkhawatirkan anaknya yang berada di Negara tersebut.

Namun setelah mendapat kabar kepulangan sang anak, Suriani akhirnya bisa bernafas legah, rasa syukur terus ia ungkapkan setelah anak keduanya itu kembali ke kampung halaman dengan selamat.

“Awalnya saya tidak tau, sudah 1 Minggu perang saya tidak tau, saya juga khawatir, nanti setelah hari lebaran dia bilang bahwa dia akan di pulangkan, karena di Sudan perang, pada saat itulah perasaan saya sudah mulai tidak tenang, saya mau kirimkan uang buat beli tiket dia pulang, tapi Alhamdulillah biayanya di tanggung pemerintah,” ujarnya.

Menurutnya, ia bersama keluarga menunggu kepulangan anaknya sekitar 5 hari, setelah mendapat kabar bahwa anaknya telah tiba di jakarta perasaannya sudah mulai tenang.

“Tadinya pada saat dia sudah sampai ke Jakarta dia sempat telfon dia bilang kalau dia mau beli tiket sendiri, mungkin biaya harus saya tanggung sendiri karena saya sendiri dari Sulawesi barat, namun Alhamdulillah besoknya saya di telfon dari pemerintah Sulawesi Barat. Alhamdulillah pemerintah menanggung semua biayanya sampai kerumah,” ungkapnya.

Ia menjelaskan anak ke duanya ini sejak dulu bercita cita kuliah diluar negeri namun ia tak menyangka jika akan terjadi konflik di Negara tempat anaknya kuliah.

“Saya izinkan kembali ke sana kalau sudah aman, tapi kalau masih ada perang sebaiknya tidak usah dulu,” ungkapnya.