Terakhir, Ganjar Pranowo diprediksi dijagokan oleh PDI Perjuangan yang diramal berkongsi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) besutan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kendati hingga kini PDI-P belum buka suara soal capres yang bakal mereka usung, Ari yakin, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tak mau menyia-nyiakan Ganjar yang punya modal elektabilitas besar.
“Peluang Ganjar cukup besar untuk menang, sehingga semakin besar pula peluangnya mendapat rekomendasi dari PDI-P. Apalagi PDI-P sudah bertekad untuk menang hattrick, jadi tidak ada cara lain selain mencapreskan Ganjar,” ujar Ari.
Perihal cawapres, kata Ari, ada peluang Ganjar disandingkan dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Duet keduanya belakangan digembar-gemborkan oleh PAN.
Sementara, Prabowo kemungkinan bakal berlaga dengan sosok cawapres yang disodorkan PKB. Melihat gelagatnya, PKB tampaknya bakal mengusulkan nama ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar, untuk menjadi calon RI-2.
Namun, tak menutup peluang sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa direkomendasikan sebagai calon pendamping Prabowo.
“Khofifah bisa menjadi representasi gender, dukungan politik yang teruji di Jatim, pengalaman di birokrasi yang terentang lama sebagai Menteri Sosial, serta basis Fatayat Nahdlatul Ulama,” urai Ari.