Pottier mengatakan pusat kota yang padat jauh lebih besar dari yang diperkirakan: sekitar 70 kilometer persegi. Pusat kota diperkirakan menampung 500.000 penduduk.
Kuil Angkor Wat
Kuil ini dibangun untuk menghormati dewa Hindu, Wisnu, yang kemudian pindah menjadi penganut Buddha.
Angkor Wat berubah menjadi tempat suci umat Buddha pada abad ke-13 dan Buddha masih dipraktekkan sampai saat ini.
Dikutip dari laman Nothing Familiar, sejarah terkait Angkor Wat saat ini berdasarkan catatan dari penjelajah China, Zhou Daguan pada abad ke-13. Daguan diutus sebagai diplomat pada tahun 1296 untuk menyampaikan dekrit kepada Raja Indravarman III. Dia kemudian menuliskan pengalamannya selama setahun tinggal di kota kuno tersebut.
Hubungan dagang dengan China menjadi sumber utama perekonomian orang-orang Khmer saat itu. Warga membuat berbagai barang kerajinan untuk dijual, tapi sebagian besar warga Angkor sebagai petani, khususnya padi.
Surplus beras dan ikan dimanfaatkan sebagai mata uang dan diekspor ke luar kekaisaran Angkor Wat. Perempuan banyak terjun sebagai pedagang dan ini masih berlangsung sampai hari ini di Kamboja dan negara Asia Tenggara lainnya.