Kariernya di bidang energi dan migas ini membawa Sudirman dipilih menjadi Menteri ESDM kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019. Dia menggantikan Chairul Tanjung sebagai pelaksana tugas Menteri ESDM. Namun Sudirman dicopot dari jabatannya karena kontroversi yang terjadi berkaitan dengan Freeport dan PLN.
Pada Pilkada Jawa Tengah 2018, Sudirman mencalonkan diri sebagai Gubernur berpasangan dengan Ida Fauziyah. Pasangan nomor urut 2 itu diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PKB.
Namun Sudirman kalah dari calon petahana Ganjar Pranowo. Akhirnya dia diajak bergabung dengan kubu Capres Prabowo Subianto sebagai penasihat Tim Kampanye Nasional.
Sudirman Said juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan pendidikan. Dia dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI).
Sudirman juga menjadi pengajar di berbagai perguruan tinggi. Pada 2016, dia mendirikan Institut Harkat Negeri (IHN). Ini merupakan suatu lembaga kajian, pendidikan, dan penerangan di bidang Kepemimpinan dan Pembangunan.