Yang penting bagi banyak pemilih dari kedua partai adalah bahwa Biden, yang menjadi presiden tertua Amerika, akan berusia 86 tahun kalau dia menyelesaikan masa jabatan kedua. Tetapi di county ini di mana dia terdepan dalam jajak pendapat pada 2016, apakah ia mampu mengalahkan semua pesaing dalam pemilu pendahuluan pada 2024?
Kent Roberson mengatakan, “Saya tidak yakin orang akan mendukungnya begitu saja. Kalau melihat popularitasnya yang rendah, menurut saya, bukan hanya semua orang partai Republik yang merasa seperti itu, tetapi juga Demokrat. Dan terlepas dari pendapat saya tentang presiden dan keberhasilannya, menurut saya, kami juga menyadari bahwa orang-orang prihatin bahwa dia mungkin bukan orang yang akan terus menjabat selama empat tahun lagi.”
Seperti tampak di distrik-distrik lain yang dikuasai Demokrat di seluruh Amerika, partai Demokrat di county Prince George tidak monolitik. Demokrat secara individual memakai label berbeda: progresif, moderat, liberal atau konservatif. Pada 2016, Biden berhasil menyatukan mereka karena mereka tidak mau Donald Trump dari Partai Republik terpilih kembali.
“Kita semua mampu menepiskan segala perbedaan dan bekerja sama. Tetapi kita juga akan melihat di mana sebagian dari orang-orang itu berpendapat bahwa perlu kandidat yang berbeda untuk maju menjadi pemimpin. Dan itu sudah pasti juga akan memengaruhi pendapat orang apakah Presiden Biden sebaiknya terus menjabat atau tidak,” tambahnya.
Diminta untuk menilai kandidat lain yang berpotensi, pejabat lokal Partai Republik Wass mengatakan Gubernur California Gavin Newsom, 55, mungkin menarik untuk para Demokrat di Prince George. Daya tariknya malah mungkin lebih besar daripada daya tarik Biden.
“Orang seperti Gavin Newsom mungkin cocok dengan mentalitas Demokrat di Prince George.”
Satu-satunya presiden terpilih dari partai Demokrat dalam sejarah Amerika yang tidak mendapat nominasi partai untuk masa jabatan kedua adalah Franklin Pierce pada 1856. Kala itu yang menjadi keprihatinan adalah kebijakan presiden, bukan usianya. (Sumber : VOA Indonesia)