“Pinjaman luar negeri mengalami sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya, terutama pinjaman bilateral dari beberapa lembaga partner yang ditujukan untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek prioritas,” tulis BI.
Kemudian investor asing yang terus melepas SBN juga membuat ULN menurun. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada akhir Mei kepemilikan asing di pasar SBN mencapai Rp 795,73 triliun, arau berkurang Rp 32 triliun dari akhir April.
Besarnya capital outflow tersebut akibat bank sentral Amerika Serikat (AS) yang agresif menaikkan suku bunga, sehingga memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS (Treasury).
Sementara itu berdasarkan kreditor, dari 5 besar negara hanya utang ke Hong Kong yang mengalami kenaikan.
Utang ke Singapura mengalami penurunan 3 bulan beruntun dan utang ke Jepang turun 2 bulan beruntun. Utang ke AS yang melonjak dan mencetak rekor tertinggi pada April mengalami penurunan US$ 34 juta, menjadi US$ 34,864 miliar.