IDENTITAS.CO.ID, JAKARTA – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia kembali turun pada Mei 2022. Dengan demikian penurunan sudah terjadi dalam 3 bulan beruntun.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Bank Indonesia (BI) melaporkan ULN bulan Mei turun US$ 3,8 miliar dari bulan sebelumnya menjadi US$ 406,3 miliar atau sekitar Rp 6.094 triliun (kurs tengah BI 14 Juli Rp 14.999/US$). Dibandingkan Mei 2021, ULN tersebut mengalami kontraksi 2,6% year-on-year (yoy).
Utang pemerintah tercatat mengalami penurunan 3 bulan beruntun, menjadi sebesar US$ 188,2 miliar.
“Posisi ULN Pemerintah pada Mei 2022 tercatat sebesar 188,2 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 190,5 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 7,5% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 7,3% (yoy),” tulis BI dalam rilis resminya, Jumat (15/7/2022).
Seperti bulan sebelumnya, pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali membayar Surat Berharga Negara (SBN) jatuh tempo, serta investor asing yang banyak melepas obligasi Indonesia menjadi penyebab penurunan ULN pada Mei.
Data dari BI menunjukkan pembayaran utang SBN pada Mei mencapai US$ 1,175 miliar dengan pokok sebesar US$ 1,066 miliar dan bunga US$ 109 juta.
Sementara itu pinjaman mengalami kenaikan menjadi US$ 55,624 miliar dari sebelumnya US$ 55,064 miliar.