Sejak menjadi PTNBH Rektor Unhas mengungkapkan ada beberapa tantangan yang dirasakan. Seperti minimnya anggaran dari pemerintah pusat, pengelolaan sumber daya mandiri, termasuk rekruitmen, namun tanpa alokasi penuh untuk formasi PNS.

Meski leluasa merintis bisnis, kewenangan pemanfaatan asset dan kemitraan dengan investor masih terbatas.

“Sebagai PTNBH, Unhas menunjukkan eksistensinya melalui berbagai capaian yang dihasilkan melalui peningkatan kualitas pendidikan, riset dan inovasi agar mampu bersaing di tingkat internasional. Hingga saat ini, Unhas memiliki 83 prodi akreditasi internasional hingga optimalisasi kelas internasional. Tidak hanya itu, Unhas juga memperluas kolaborasi internasional bersama mitra strategis. Setidaknya, ada lebih 400 mitra yang tersebar lebih dari 30 negara,” jelasnya.

Selain penguatan kolaborasi internasional, Unhas juga secara aktif terlibat dalam berbagai konsorsium yang memiliki dampak besar kepada masyarakat, salah satunya Program PAIR Sulawesi. Dimana, Unhas memimpin program riset kolaboratif dengan Universitas top Indonesia dan Australia, berfokus pada perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. (*)