IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiksaintek) Prof. Satriyo Soemantri Brojonegoro, mengapresiasi capaian Unhas dalam mengembangkan diri sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

Apresiasi itu disampaikan ketika mengawali sambutannya pada Pertemuan Majelis Senat Akademik PTNBH se-Indonesia di Unhas Hotel and Convention, Jumat (14/2/2025).

“Pertama-tama saya ingin mengapresiasi capaian-capaian Unhas yang luar biasa dalam mengembangkan dirinya sebagai PTNBH. Capaian tersebut jauh lebih maju dari yang saya perkirakan. Karena itu, saya sangat terharu dan bangga atas capaian yang dilakukan Unhas sebagai PTNBH,” kata Prof. Satriyo yang disambut aplaus ratusan delegasi dari 22 PTNBH se-Indonesia.

Menurut Mendiktisaintek, meski masih ada beberapa indikator yang masih kurang, tapi secara umum Unhas berkembang sangat signifikan.

“Bahkan lebih signifikan dari beberapa PTNBH yang lebih awal berdiri, tapi itu dimaklumi karena mungkin ada kendala sehingga tidak bisa secepat dengan Unhas. Karenanya saya ingin sampaikan agar capaian-capaian Unhas tersebut dapat diikuti oleh PTNBH lainnya,” ujarnya.

“Jadi mohon PTNBH lainnya agar bisa mengikuti langkah Unhas dengan mencari terobosan-terobosan untuk pengembangan PTNBH-nya masing-masing,” lanjutnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, memberikan paparan materi berkaitan dengan “Tantangan dan Peluang Unhas sebagai PTNBH dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi”.

Materi tersebut dipaparkan dalam pertemuan sidang paripurna majelis senat akademik PTNBH se-Indonesia dengan tema “Quo Vadis PTNBH Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Global”.

Dalam materinya Rektor Unhas menjelaskan proses Unhas sebagai kampus PTNBH, yang mana sudah dimulai sejak 2015 melalui persiapan perubahan statuta.

Sejak menjadi PTNBH Rektor Unhas mengungkapkan ada beberapa tantangan yang dirasakan. Seperti minimnya anggaran dari pemerintah pusat, pengelolaan sumber daya mandiri, termasuk rekruitmen, namun tanpa alokasi penuh untuk formasi PNS.

Meski leluasa merintis bisnis, kewenangan pemanfaatan asset dan kemitraan dengan investor masih terbatas.

“Sebagai PTNBH, Unhas menunjukkan eksistensinya melalui berbagai capaian yang dihasilkan melalui peningkatan kualitas pendidikan, riset dan inovasi agar mampu bersaing di tingkat internasional. Hingga saat ini, Unhas memiliki 83 prodi akreditasi internasional hingga optimalisasi kelas internasional. Tidak hanya itu, Unhas juga memperluas kolaborasi internasional bersama mitra strategis. Setidaknya, ada lebih 400 mitra yang tersebar lebih dari 30 negara,” jelasnya.

Selain penguatan kolaborasi internasional, Unhas juga secara aktif terlibat dalam berbagai konsorsium yang memiliki dampak besar kepada masyarakat, salah satunya Program PAIR Sulawesi. Dimana, Unhas memimpin program riset kolaboratif dengan Universitas top Indonesia dan Australia, berfokus pada perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. (*)