IDENTITAS.CO.ID, TAKALAR – Tuduhan dan fitnah yang akhir-akhir ini dialamatkan kepada Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar Nomor Urut 1 Daeng Manye – Hengky, salah satunya tuduhan mempolitisasi bantuan pemerintah pusat, dibantah tegas.
Ketua Tim Pemenangan Paslon 1 DM-HHY, Burhanuddin Baharuddin menegaskan, pihaknya ataupun paslon sendiri tidak pernah sama sekali tidak pernah mempolitisasi apapun yang asalnya, baik dari pemerintah daerah Takalar, pemerintah provinsi maupun dari pemerintah pusat, untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
”Apa dituduhkan dan difitnahkan kepada paslon DM-HHY bahwa Pemda Takalar membagikan bantuan pemerintah pusat, berupa rice cooker, dengan mencantumkan nama Paslon DM-HHY, itu adalah fitnah yang keji dan bentuk kepanikan dari paslon lain, sehingga dengan mudahnya melontarkan tuduhan tuduhan dan fitnah yang tidak berdasar. Ingat fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan,” tegas Burhanuddin Baharuddin yang juga mantan Bupati Takalar ini.
Menurutnya, selama ini paslon dan tim pemenangannya senantiasa berada pada jalurnya, sebagaimana telah digariskan oleh peraturan perundang-undangan dan sama sekali tidak pernah melibatkan pemerintah daerah dalam bentuk sumbangan apapun, apalagi dengan mempolitisasi bantuan pemerintah pusat yang seolah-olah bantuan dari paslon DM-HHY.
”Itu tidak mungkin kami lakukan, karena pasti akan melanggar. Kami tidak mau membagikan sesuatu yang bisa menimbulkan dampak hukum. Biasanya yang sering menuduh dan memfitnah itu, kemungkinan bisa jadi mengukur dirinya. Atau mungkin yang menuduh itu pernah melakukan hal tersebut, sehingga dengan mudahnya melemparkan tuduhan,” tegas Haji Bur panggilan akrabnya.
Jika memang tuduhan itu benar lanjutnya, mengapa harus merahasiakan nama orang yang melemparkan tuduhan dan fitnah itu dan mengapa tidak melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk segera melakukan investigasi dan penelusuran, agar hal ini terang benderang dan tidak dijadikan sebagai ajang fitnah.
Ia pun mengajak untuk mari menciptakan pilkada Takalar ini dengan saling adu visi misi, adu strategi dan meyakinkan para pemilih untuk dapat memberikan pilihannya kepada paslon kita masing-masing.
Bukan malah sibuk mencari-cari kesalahan paslon kami. Ini sebuah bentuk kepanikan dan cenderung keputusasaan dari paslon lain, karena hanya menuduh dan memfitnah saja, tegas Haji Bur.