Ia menjelaskan ada beberapa kendala dalam menjalankan program sinergi ini termasuk sulitnya akses jaringan internet di beberapa desa. Meski begitu petugas dari POM Mamuju akan tetap bekerja semaksimal mungkin di lapangan.

“Program ini sudah berjalan di Mamuju sejak 2017 lalu, beberapa kabupaten juga akan segera dibentuk,” jelasnya.

Sementara itu Pj Sekda Polman I Nengah Sumadana mengapresiasi program ini, dan mengarahkan pemerintah desa ikut sinergi dalam menjalankan program ini.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar kami ucapkan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kolaborasi melalui program Desa pangan tambahan (PMT) Berbahan pangan lokal yang pada tahun ini mengambil sampel 6 desa di Kabupaten ini, tentunya sangat kami butuhkan mengingat Kabupaten Polewali Mandar adalah kabupaten yang berkontribusi cukup signifikan terhadap stanting di Provinsi Sulawesi Barat,” ungkapnya.

Ia menyebut progam PMT berbahan pangan lokal ini dapat disinergikan dengan program percepatan penurunan angka stunting di Polman.

“Karena salah satu strategi kita yakni menyediakan bahan pangan aman menyasar seribu kelahiran bayi,” ujarnya.

Dia mengatakan lokus sasaran progam sinergi ini ada enam desa dipilih melihat angka stuntingnya tinggi. Nantinya petugas dari balai dapat bekerjasama dengan pemerintah desa setempat dalam menjalankan program ini. Memilih masyarakat desa yang masuk kategori kemiskinan ekstrem sebagai prioritas utama.

“Sebab masyarakat dalam kategori kemiskinan ekstrem ini cukup rentan kekurangan gizi, semoga program ini berjalan baik,” ungkapnya.