Menurutnya, peristiwa ini membuat sejumlah siswa harus dilarikan ke Puskesmas lantaran mengalami luka saat jembatan ambruk.

“Saat anak sekolah melintas di jembatan tersebut tiba tiba jembatannya ambruk, mereka harus kehilangan tas yang berisi alat tulis sekolah, bahkan dua diantaranya harus dilarikan kepuskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka ringan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, saat mendengar peristiwa tersebut, ia langsung bergerak menuju lokasi untuk melihat kondisi jembatan yang sudah lapuk termakan usia. Jembatan ini dibangun sekitar tahun 2002 lalu.

“Ada jalan alternatif yang menghubungkan Minanga dan Dusun Tadisi, tetapi jaraknya begitu jauh, warga menyebut akses itu merupakan akses utama bagi mereka yang akan bepergian bagi anak sekolah dan akses untuk ke lahan pertanian dan tempat ibadah,” jelasnya.