Kyai Syibli memaparkan bahwa peran pemimpin yang aktif, tidak diam di tempat, adalah kunci. Langkah-langkah luar biasa dibutuhkan untuk memastikan pembayaran tukin ASN dan gaji pegawai lainnya tepat waktu.

“Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah evaluasi dan reprioritasi anggaran,” ungkap Kyai Syibli. “Penghematan di pos-pos pengeluaran non-esensial, seperti belanja barang dan jasa yang tidak mendesak, harus dilakukan untuk memprioritaskan kebutuhan gaji dan tunjangan pegawai.”ujarnya.

Selain itu, Kyai Syibli menekankan pentingnya optimalisasi pendapatan daerah. Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa pembayaran tukin ASN telah dibebankan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 20 Tahun 2023.

“Itu sebabnya, peningkatan PAD menjadi prioritas, termasuk melalui pengelolaan pajak dan retribusi yang lebih baik, serta pemanfaatan aset dan potensi lokal seperti pariwisata dan hasil bumi,” lanjutnya.

Dengan gagasan ini, pasangan PASTI berkomitmen untuk tidak hanya menstabilkan keuangan daerah tetapi juga memberikan kesejahteraan bagi seluruh ASN, pegawai tidak tetap (PTT), kepala desa dan para perangkat desa serta seluruh masyarakat Polewali Mandar. Dukungan terhadap hak-hak mereka, menurut Kyai Syibli, merupakan bagian penting dari pembangunan Polewali Mandar yang lebih baik.

Dengan keyakinan yang kuat terhadap visinya, pasangan Syibli-Zainal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program transformasi ini, demi Polman yang handal, sejahtera, dan bermartabat di masa depan.