Sementara itu, Kepala UDD PMI Polman, dr Agusnawati membantah jika berbohong kepada pasien terkait kerusakan alat di kantornya.
Menurutnya, pelayanan di UDD sempat terhambat lantaran alat trombosit saat itu rusak, alat tersebut tidak berfungsi dengan baik sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal.
“Jadi kemarin sampai saat ini ada kendala pada alat kami, sudah ada beberapa bulan mengalami kerusakan kami mau perbaiki tetapi dananya belum keluar, server kami juga rusak, belum sempat kami perbaiki karena terkendala di dana dan untuk kantong dara itu kami sudah pesan di Makassar karena saat itu lagi kosong, sudah dalam proses pengiriman saat itu, kami tetap layani tidak ada perbedaan,” kata dr Agusnawati, Selasa (4/6/2024).
Meski demikian, kata dr Agusnawati, pihaknya tetap melakukan pelayanan secara maksimal terhadap pasien yang membutuhkan pelayanan di UDD PMI Polman.
“Kita tetap layani, namun pelayanan lambat karena alat tranbosit tidak berfungsi dengan baik, yamg tadinya bisa 10 menit jadi 30 menit, terkadang juga kita dituntun oleh teknisinya jika alatnya bermasalah, sampai saat ini sudah tidak bisa kita perbaiki, kita harus datangkan telnisinya,” ujarnya.
Ia mengaku sulit membenahi permasalahan yang ada di UDD PMI Polman lantaran terkendala di anggaran yang tak kunjung cair.
“Saya masuk memjadi Kepala UDD PMI Polman pada April 2023, keuangan UDD memang sulit sampai sekarang masih seperti itu, kami bekerja dengan sumber daya dan anggaran yang terbatas, kami maksimalkan pelayanan, ke dala teknis dilapangan kami upayakan secara maksimal, kami mau menolong, kami maksimalkan namun adanya kendala itu diluar kendali kami,” jelasnya.