POLMAN, IDENTITAS.CO.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar) meningkat dalam 5 bulan terakhir.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, tercatat sejak memasuki awal tahun 2024 hingga April 2024 kasus DBD mencapai 179 kasus yang tersebar di berbagai kecamatan di Polman.
Pada Bulan Januari tercatat sebanyak 48 Kasus, Februari 35 Kasus, Maret 24 Kasus dan April sebanyak 72 Kasus.
Kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Campalagian dan Kecamatan Polewali, masyarakat yang terkena penyakit DBD di rawat di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Andi Depu Polewali.
RSUD Hajja Andi Depu Polewali, menangani kasus DBD sebanyak 101 pasien sejak Januari Hingga Mei 2024 selebihnya di tangani di Puskesmas Masing-masing.
Hingga hari ini masih ada 9 orang yang menjalani perawatan di RSUD Hajja Andi Depu Polewali. Warga yang terjangkit penyakit DBD ini dominan berusia 5 sampai 44 tahun.
Meski terdapat peningkatan kasus DBD Dinas Kesehatan Polewali Mandar, mencatat belum ada pasien yang meninggal akibat penyakit DBD.
Wakil Superpisor Program DBD Dinkes Polman, Saiful Ishak, mengatakan, kasus DBD bulan April mengalami peningkatan dibanding 3 bulan terakhir, ada dua wilayah yang terbanyak terjangkit DBD yakni Kecamatan Polewali dan Kecamatan Campalagian.
“Kami dari Dinas Kesehatan Polman sudah turun kelapangan untuk menindak lanjuti kasus DBD ini, kami juga melakukan observasi di lapangan,” kata Ishak saat di temui, Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, dari 3 tahun terakhir belum ada warga Polman yang meninggal akibat DBD, meski demikian ia mengakui jika setiap tahun terdapat peningkatan kasus DBD.
“Setiap tahun meningkat, biasanya diakhir tahun sampai di awal tahun penyakit DBD meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Humas RSUD Hajja Andi Depu Polewali, Supriadi, mengatakan, saat ini masih terdapat 9 pasien DBD yang menjalani perawatan di RSUD Hajja Andi Depu Polewali.
“Masih ada sekitar 9 orang yang menjalani perawatan, yang tersebar di berbagai ruangan, pasien dominan anak-anak dan Dewasa,” ujarnya.
Ia menjelaskan, 9 pasien yang masih menjalani perawatan secara umum kondisinya sudah mulai membaik, dalam waktu dekat sudah bisa kembali kerumah masing masing.
“Kami memaksimalkan dan memberikan pelayanan terbaik segala upaya pada proses perawatan dan penyembuhan terhadap pasien DBD, sejauh ini kami juga tidak menghadapi kendala apapun dalam pelayanan dan ketersediaan obat-obat penunjang kesembuhan pasien,” jelasnya.
Dengan meningkatnya kasus DBD ini warga diharapkan bisa melakukan langkah-langkah pencegahan kasus DBD dengan cara pemberantasan sarang nyamuk seperti 3 M. Pertama mengubur yang kedua menguras yang ketiga mendaur ulang.