Wakil Superpisor Program DBD Dinkes Polman, Saiful Ishak, mengatakan, kasus DBD bulan April mengalami peningkatan dibanding 3 bulan terakhir, ada dua wilayah yang terbanyak terjangkit DBD yakni Kecamatan Polewali dan Kecamatan Campalagian.

“Kami dari Dinas Kesehatan Polman sudah turun kelapangan untuk menindak lanjuti kasus DBD ini, kami juga melakukan observasi di lapangan,” kata Ishak saat di temui, Rabu (22/5/2024).

Menurutnya, dari 3 tahun terakhir belum ada warga Polman yang meninggal akibat DBD, meski demikian ia mengakui jika setiap tahun terdapat peningkatan kasus DBD.

“Setiap tahun meningkat, biasanya diakhir tahun sampai di awal tahun penyakit DBD meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Humas RSUD Hajja Andi Depu Polewali, Supriadi, mengatakan, saat ini masih terdapat 9 pasien DBD yang menjalani perawatan di RSUD Hajja Andi Depu Polewali.

“Masih ada sekitar 9 orang yang menjalani perawatan, yang tersebar di berbagai ruangan, pasien dominan anak-anak dan Dewasa,” ujarnya.

Ia menjelaskan, 9 pasien yang masih menjalani perawatan secara umum kondisinya sudah mulai membaik, dalam waktu dekat sudah bisa kembali kerumah masing masing.

“Kami memaksimalkan dan memberikan pelayanan terbaik segala upaya pada proses perawatan dan penyembuhan terhadap pasien DBD, sejauh ini kami juga tidak menghadapi kendala apapun dalam pelayanan dan ketersediaan obat-obat penunjang kesembuhan pasien,” jelasnya.

Dengan meningkatnya kasus DBD ini warga diharapkan bisa melakukan langkah-langkah pencegahan kasus DBD dengan cara pemberantasan sarang nyamuk seperti 3 M. Pertama mengubur yang kedua menguras yang ketiga mendaur ulang.