Salah satu anggota komunitas gerakan pemuda peduli Polewali Mandar/ Samaruddin, mengatakan, sumber dana dari Al-quran ini merupakn sumbangan donatur yang ingin berbagi di bulan ramadhan sabagai ibadah jariah.

“Jadi Al-Quran ini berasal dari donatur, mereka memberikan ke kami dan kami yang menyalurkan, ini tidak ada maksud lain selain mereka hanya ingin beribadah yang disebut dengan ibadah jariah,” kata Samaruddin, Rabu (20/3/2024).

Ia menjelaskan, pihaknya sengaja mencari TPA yang jauh dari kota yang betul betul membutuhkan bantuan Al-Quran.

“Kita rutin lakukan ini, kami mencari TPA yang betul-betul membutuhkan, setelah kita temukan targetnya kita cari tau apakah ini terdaftar di Kemenag atau seperti apa, dan alhamdulillah ini terdaftar di Kemenag,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala TPA Nurul Muammala Pallis, Hajrah, sangat bersukur bisa menerima bantuan Al-quran, pasalanya di tempanya masih sangat kekurangan fasilitas dan saran untuk belajar mengaji.

“Alhamdulillah ini sangat membantu anak anak yang mengaji ditempat ini, karena selama TPA ini didirikan 2018 Al-Qurannya sangat terbatas,” ujarnya.

Menurutnya, TPA masih banyak kekurangan baik itu dari sarana mengajar maupun gedung untuk tempat anak anak mengaji.

“Belum ada gedung sendiri tempat belajar santru, sekarang ini kita numpang di Masjid, perpustakaan juga tidak ada,” ungkapnya.

Ada sekitar 35 santri dan santriwati yang belajar mengaji di tempat ini mulai dari usia 4 tahun hingga 15 tahun.

“Saat ini para santri dan santri wati tpa nurul muammala pallis berjumlah sekitar 30 siswa, dan masih menumpang mengaji di dalam masjid lantaran belum memiliki rungan tersendiri,” jelasnya. (Rian)