Sementara itu, seorang petani, Abdullah mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengairi kebun bawangnya jauh lebih hemat menggunakan gas elpiji 3 kilogram dibanding menggunakan BBM jenis pertalite.
“Alhamdulillah karena kemarin kita pakai BBM seperti bensin kalau saya pakai itu, satu hari 30 ribu. Alhamdulillah sejak adanya ini inovasi yang dibawa oleh Babinkantibmas pakai tabung, Alhamdulillah kita pakai sampai 6 hari,” ungkapnya.
Berkat inovasi pompa air dengan BBM ini Abdullah tetap bisa menanam bawang merah di tengah kemarau berkepanjangan yang telah berlangsung sejak 3 bulan terakhir.
“Ini juga termasuk solusi karena saat ini musim kemarau, air susah, sudah lama tidak hujan sekitar 3 bulan,” ujarnya