Ia menjelaskan kuotaelpiji 3 kg untuk Polman sebanyak 20 truk perhari, setiap truk berisi 560 tabung gas subsidi, sehingga jika barang ini tepat sasaran maka sehari satu warga miskin bisa mendapatkan dua gas melon.
“Tapi memang sekarang ini gas subsidi tidak tepat sasaran, sudah banyak temuan di lapangan,” ujarnya.
Rezki menuturkan pangkalan resmi tercatat nomor registernya, sedangkan regulasi pendirian pengkalan terlebih dahulu harus mengajukan izin di kantor desa atau kelurahan, tujuannya agar mudah mendeteksi bahwa di desa atau kelurahan tersebut memang belum ada pangkalan gas.
“Satu pangkalan ke pangkalan lain jaraknya itu harus 500 meter, pangkalan harus diketahui keberadaannya oleh Pemda supaya mudah dikontrol. “ tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Polman Andi Chandra mengatakan berdasarkan temuan pihaknya di lapangan, kelangkaan gas subsidi di wilayah Polman karena tidak tepat sasaran, Kata dia, masih banyak orang kaya, ASN bahkan oknum anggota dewan masih menggunakan tabung gas subsidi.
“Usaha skala makro yang gunakan gas subsidi, kalau berbicara kuota gas melon untuk Polman itu sudah lebih dari cukup, kalau kita mengacu pada jumlah warga miskin,” ujarnya.