1. ‘Studi’ Andrew Wakefield soal Vaksin dan Autisme

Pada tahun 1998, jurnal medis terkenal Lancet menerbitkan sebuah artikel oleh dokter Inggris Andrew Wakefield. Dalam studinya dia mengklaim menghubungkan autisme dengan vaksin campak, gondok dan rubella (MMR) yang biasa diberikan.

Studi ini mendapat publisitas luas meskipun penelitian didasarkan pada ukuran sampel yang sangat kecil dan selektif dari 12 anak. Ada juga masalah etika yang serius, seperti fakta bahwa Wakefield (yang kemudian kehilangan izin medisnya) tidak mendapatkan izin yang diperlukan untuk bekerja dengan/memeriksa subjek anak, Bahkan, Wakefield memalsukan data yang dia sertakan, Akhirnya, Lancet mencabut makalah itu, meninggalkan Wakefield dalam keadaan malu.

Namun, kerusakan sudah terjadi. Pada tahun-tahun setelah publikasi penelitian, tingkat vaksinasi anak-anak turun di bawah 50 persen di beberapa bagian Inggris, meskipun meningkat kembali pada tahun 2013 menjadi 90 persen.

Selama periode 15 tahun tersebut, penduduk Inggris mengalami lebih dari 10.000 kasus campak yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin. Bahkan banyak di antaranya datang dengan efek jangka panjang dan rawat inap

Di AS, campak, yang telah dinyatakan diberantas pada tahun 2000, muncul kembali. Ada lebih dari 2.000 kasus dalam 20 tahun terakhir.

  1. Kebohongan Industri Tembakau soal Rokok

Salahkan industri rokok untuk beberapa pembohong terbesar yang pernah diceritakan. Kita tahu bahwa rokok sangat adiktif dan tidak sehat, bahkan mematikan.

Surgeon General A.S. mengeluarkan laporan tentang bahaya merokok sejak tahun 1964. Namun pabrikan mengklaim sebaliknya selama beberapa dekade! Kebohongan ini bahkan tidak diturunkan hingga tahun 1950-an.