Malam itu, saat Trojan tidur, orang-orang Yunani yang bersembunyi di dalam kuda Troya itu menyelinap keluar dari pintu jebakan. Kemudian, mereka melanjutkan untuk membantai dan dengan tegas mengalahkan orang-orang Trojan.
Ini tidak diragukan lagi adalah salah satu trik terbesar dan tersukses yang diketahui dalam sejarah—jika itu benar. Homer menyinggung kejadian itu di “Odyssey”, dan Virgil mengekstrapolasi cerita itu di “The Aeneid”.
Bukti menunjukkan bahwa kuda Troya itu sendiri ada, memberikan validitas tertentu pada cerita Homer, dan para sarjana telah lama menyelidiki seberapa akurat detail ini secara historis. Satu teori di balik kuda Troya itu berasal dari sejarawan Michael Wood, yang mengusulkan bahwa itu hanyalah alat pendobrak berbentuk kuda yang menyusup ke kota.
Teori lain adalah bahwa pendobrak itu ditutupi dengan kulit kuda yang lembap. Ini membuat mereka tidak terbakar jika musuh mencoba melakukannya.
Bagaimanapun, kisah itu telah mendapatkan tempat permanen dalam imajinasi Barat sebagai peringatan untuk berhati-hati terhadap musuh yang membawa hadiah.
- Pemalsuan Lukisan Vermeer oleh Han van Meegeren
Kebohongan ini dihasilkan dari kasus klasik yang ingin menyenangkan para kritikus. Han van Meegeren adalah seorang seniman yang merasa kurang dihargai dan mengira dia bisa menipu para ahli seni untuk mengakui kejeniusannya.
Pada awal abad ke-20, para sarjana berdebat tentang apakah Vermeer yang agung telah melukis serangkaian karya yang menggambarkan adegan-adegan alkitabiah. Van Meegeren memanfaatkan kesempatan ini dan mulai bekerja dengan hati-hati menempa satu karya yang diperdebatkan, “The Disciples at Emmaus”.