IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Puluhan Rumah warga di Desa Barumbung, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terendam banjir pada Rabu (31/5/2023) malam.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Polewali Mandar selama berjam jam mengakibatkan air sungai yang ada diwilayah tersebut meluap hingga masuk kedalam rumah warga.
Sedikitnya ada dua puluh rumah warga yang ada di Desa tersebut terdampak banjir Ketinggian air bervariasi mulai dari dua puluh Centimeter hingga empat puluh centimeter.
Wilayah yang paling terdampak banjir yakni wilayah sekitar Dusun Logamba ketinggian air mencapai empat puluh centimeter.
Warga berusaha menyelamatkan perabotan rumah agar tidak terendam banjir, dengan cara di pindahkan ke lokasi yang lebih tinggi. Meski air telah masuk kedalam rumah warga namun warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing.
Sejumlah warga bahkan berusaha menahan air agar tidak masuk kedalam rumah, dengan membuat tanggul darurat di depan pintu rumah dengan mengisi tanah kedalam karung.
Selain merendam pemukiman warga, air juga merendam jalan antar kecamatan Matakali dengan Kecamatan Tapango dengan ketinggian sekitar 25 Centimeter yang mengakibatkan pengendara yang melintas harus berhati-hati.
Salah seorang warga, Sapriadi, mengatakan, hujan deras mengguyur kabupaten Polewali Mandar selama dua jam mengakibatkan air sungai meluap dan masuk kepemukiman warga.
“Air mulai masuk kepemukiman warga sekitar pukul 17:00 wita, hujan deras selama dua jam mengakibatkan air sungai meluap, akibatnya sekitar 20 rumah warga di Desa Barumbung terendam banjir,” kata Supriadi saat di temui di lokasi, Rabu (31/5/2023).
Menurutnya, derasnya hujan membuat ketinggian air semakin lama semakin tinggi bahkan masuk kedalam rumah dan merendam sejumlah perabotan rumah seperti lemari, tempat tidur dan barang elektronik.
“Masuk kedalam rumah, ketinggian air di dalam rumah sekitar 20 centimeter lebih, semwntara di luar rumah mencapai 30 hingga 40 centimeter,” ungkapnya.
Sejak beberapa tahun terakhir wilayah tersebut sering terendam banjir.
Warga berharap agar pemerintah segera memberikan solusi terhadap wilayah tersebut sehingga tidak lagi terendam banjir, bahkan ratusan hektar swah di Desa ini juga terancam gagal tanam jika kondisi seperti ini terus berlanjut.