IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terendam banjir pada Jumat (5/5/2023) dini hari. Kondisi tersebut membuat siswa terpaksa harus diliburkan.
Sejumlah siswa yang datang kesekolah untuk belajar terpaksa haris pulang setelah melihat kondisi sekolahnya yang terendam banjir.
Hujan yang mengguyur wilayah kabupaten Polewali mandar, sejak kemarin mengakibatkan air sungai diwilayah ini meluap dan masuk kepemukiman warga dan sekolah.
Dari pantauan Identitas.co.id Ada sekitar dua sekolah yang terendam banjir di wilayah kecamatan Matakali yakni SD Negeri 001 Matakali dan SD Negeri 040 inpres Labasan yang terletak di jalan trans Sulawesi.
Ketinggian air yang merendam sekolah ini berbeda beda, mulai dari 30 centimeter hingga satu meter.
Seluruh ruang kelas di sekolah tersebut terendam air sejumlah fasilitas dan buku bahkan Ijazah yang berada di ruangan juga ikut terendam.
Sejumlah siswa dan guru berusaha masuk ke dalam sekolah menerobos banjir untuk mencari barang yang masih bisa diselamatkan.
Barang yang berhasil diselamatkan dari genangan air di evakuasi kelokasi yang lebih aman tak jaih dari lokasi sekolah.
Kepala sekolah SD Negeri 040 Labasang, Muhammad Jabir mengatakan, banjir terjadi sekitar pukul 03:00 wita dini hari tadi, pihak sekolah tidak sempat menyelamatkan barang yang ada di ruangan sekolah.
“Sekitar pukul 03:00 wita air itu sudah meluap, penjaga sekolah tidak sempat menyelamatkan barang barang seperti buku, sehingga basah akobat terendam air,” kata Jabir saat ditemui di lokasi, Jumat (5/5/2023).
Menurutnya ketinggian air yang merendam lingkungan sekolahnya mencapai 50 hingga 60 Centimeter, seluruh ruang kelas dan ruang guru terendam banjir.
“Ketinggian air tadi pagi ini mencapai diatas lutut orang dewasa. Di wilayah ini memang sering banjir tapi baru kali ini banjirnya parah,” ungkapnya.
Rencananya pihak sekolah akan meliburkan siswa selama tiga hari melihat kondisi air hingga saat ini belum surut. Pihaknya berencana akan melakukan proses belajar mengajar secara daring.
“Rencana kita akan liburkan selama tiga hari, tetapi kita tetap akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Polman, apakah siswa akan kuliah daring atau seperti apa,” jelasnya.