IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto menyampaikan komitmennya untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 yang adil, aman dan damai saat menghadiri acara ‘Manre Sipulung’ di Lapangan Karebosi, Rabu (15/02/2023).

Dalam kesempatan itu, Danny sapaan akrab Wali Kota Makassar mengatakan pihaknya bersama tiga pilar, yakni 153 Lurah, 153 Bhabinkamtibmas dan 153 Babinsa akan mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi, UMKM dan menekan inflasi.

“Dengan adanya program ‘Manre Sipulung’ dari Polda Sulsel, kami siap berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat mewujudkan Pemilu aman,” kata Danny usai acara Manre Sipulung.

Dengan total 153 lurah, Danny Pomanto mengaku timnya siap, apalagi dengan adanya CCTV lorong makin membantu keamanan Kota Makassar. Juga, dengan revitalisasi Balla Rewako maka sangat membantu ketertiban masyarakat.

Termasuk melibatkan tiga pilar, juga RT/RW dalam membentuk ekosistem perekonomian di lorong-lorong. Hal itu akan membantu sirkulasi perekonomian masyarakat menengah ke bawah sehingga mudah mendapatkan pasokan bahan pangan juga menekan angka inflasi.

“Dengan penanaman cabai dan bawang di satu juta polibag di lorong-lorong, maka mampu membantu ekonomi masyarakat lorong,” ucapnya.

Ditambah lagi membranding Makassar Kota Makan Enak sehingga UMKM di sana tumbuh.

Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, seluruh pihak terutama tiga pilar agar bahu-membahu menjaga keamanan dan ketertiban terutama pada ajang Pemilu 2024 nanti.

Andi Sudirman juga menyebutkan dalam arahan Presiden Jokwo Widodo (Jokowi) bahwa tiga pilar juga menolong pemerintah untuk mengecek harga-harga sembako di pasar.

“Ini masih masa transisi pandemi. Jadi untuk penanganan inflasi kami minta tolong kepada tiga pilar mengecek harga kenaikan atau gejolak harga sembako di pasar agar pemerintah siap menjaga kestabilan inflasi pada kadar normal,” sebutnya.

Selain itu, Andi Sudirman juga meminta semua elemen masyarakat untuk lebih cenderung membeli dan menggunakan produk buatan dalam negeri dibanding luar negeri.

“Itu agar menjaga stabilitas barang di negeri sendiri apalagi banyak negara juga banyak menahan produknya,” pungkasnya.