IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Berbicara soal kepala daerah dengan jumlah followers terbanyak di Sulawesi Selatan (Sulsel) menarik dibahas, apalagi jelang memasuki tahun politik 2024. Modal followers ini bisa menjadi modal kuat bagi mereka (kepala daerah) yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur Sulsel tahun depan.

Tak bisa dipungkiri, Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling kekinian. Khususnya untuk kalangan anak muda atau milenial. Dikaitkan dengan Pemilu 2024, jumlah pemilih anak muda berdasarkan rentan usia itu sangat besar.

Di Sulsel, jumlah pemilih milenial bahkan melebihi 50 persen dari total pemilih 6.321.334. Hal ini berdasarkan data KPU Sulsel dalam Pemuktahiran Data Pemilih Berkelanjutan 30 September 2022.

Adapun kepala daerah di Sulsel yang memiliki followers terbanyak saat ini, berdasarkan pantauan identitas.co.id, urutan pertama ditempati Bupati Gowa ; Adnan Purichta Ichsan dengan 193 ribu followers. Urutan kedua ada Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dengan 101 ribu followers.

Selanjutnya Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani dengan 102 ribu followers, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan 77, 6 ribu followers, dan Wali Kota Parepare Taufan Pawe dengan 39,3 ribu followers.

Menanggapi hal itu, Pengamat komunikasi politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Hasrullah menilai bahwa jumlah followers itu berkolerasi dengan lima hal, yaitu karakter, leadership, jejaring, kiprah, dan keterkenalan.

“Jadi ini menunjukkan bahwa figur ini diminati oleh kaum milenial,” katanya.

Hal tersebut juga dinilai Hasrullah sebagai ukuran awal untuk dijadikan suatu untuk mencapai elektabilitas yang tinggi, serta pembuka pintu untuk melihat popularitas, terutama yang melihat gerak-gerik sosial.

“Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan yang memiliki pengikut 193 ribu di Instagram, itu menunjukkan bahwa ia memiliki tingkat popularitas yang tinggi. Dimana pun Adnan berada, ia selalu dilihat gerak geriknya dan menjadi incaran media,” urai Hasrullah.

“Ia selalu tersorot. Itu menunjukkan bahwa Adnan sangat diminati kaum milenial dan bisa berbahaya ketika ia maju di pemilihan gubernur,” tambahnya.

Adapun Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, juga dinilai menarik. Bisa dibayangkan kata dia, seorang perempuan dan berada di daerah yang jauh, tetapi memiliki followers yang banyak.

Indah kata Hasrullah merupakan sosok yang mewakili kelompok perempuan. Ia akan menjadi figur berbahaya karena jumlah pemilih di Sulsel itu lebih banyak perempuan, sebanyak 3.253.903 berdasarkan data KPU Sulsel.

Sehingga menurut Hasrullah, media sosial bisa menjadi modal kuat. Sisa bagaimana memaksimalkan atau memanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan elektabilitas.

Apalagi kata dia, pengikut Instagram berdasarkan penelitiannya itu tak hanya anak muda yang banua menggunakan media sosial. Para orang tua saat ini pun, hampir semua menggunakannya.

“Walaupun memang untuk instagram itu mayoritas melenial. Paling populer dan umum, yaitu WA (WatshApp,” jelasnya.

Sementara Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINAM Firdaus Muhammad, mengatakan followers cerminan pendangan masyarakat, tetapi perubahannya sangat cepat. Politisi bisa jadikan rujukan untuk bergerak masif demi menaikkan popularitas.

Hanya saja, karena masa pemilihan masih jauh maka pengaruhnya terhadap keterpilihan masih resisten. “Tapi cukup untuk ukur pergerakan para figur selama ini untuk membenahi ke depannya,” pungkasnya.