Hal tersebut juga dinilai Hasrullah sebagai ukuran awal untuk dijadikan suatu untuk mencapai elektabilitas yang tinggi, serta pembuka pintu untuk melihat popularitas, terutama yang melihat gerak-gerik sosial.
“Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan yang memiliki pengikut 193 ribu di Instagram, itu menunjukkan bahwa ia memiliki tingkat popularitas yang tinggi. Dimana pun Adnan berada, ia selalu dilihat gerak geriknya dan menjadi incaran media,” urai Hasrullah.
“Ia selalu tersorot. Itu menunjukkan bahwa Adnan sangat diminati kaum milenial dan bisa berbahaya ketika ia maju di pemilihan gubernur,” tambahnya.
Adapun Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, juga dinilai menarik. Bisa dibayangkan kata dia, seorang perempuan dan berada di daerah yang jauh, tetapi memiliki followers yang banyak.
Indah kata Hasrullah merupakan sosok yang mewakili kelompok perempuan. Ia akan menjadi figur berbahaya karena jumlah pemilih di Sulsel itu lebih banyak perempuan, sebanyak 3.253.903 berdasarkan data KPU Sulsel.
Sehingga menurut Hasrullah, media sosial bisa menjadi modal kuat. Sisa bagaimana memaksimalkan atau memanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan elektabilitas.
Apalagi kata dia, pengikut Instagram berdasarkan penelitiannya itu tak hanya anak muda yang banua menggunakan media sosial. Para orang tua saat ini pun, hampir semua menggunakannya.