Dengan adanya platform ticketing yang diciptakan dari hasil kolaborasi ini, kata Amanna, diharapkan mampu memudahkan masyarakat.
Mengingat keberadaan kereta api adalah hal yang baru di Sulsel, maka selain aplikasi Jokka-jokka, pihaknya juga tetap menyediakan layanan ticketing secara manual. Sementara untuk aplikasi Jokka-jokka dilakukan bertahap.
“Kalau langsung kita buat digital, saya khawatir belum tentu semuanya siap. Jadi kita tetap menyiapkan pelayanan ticketing secara manual,” tuturnya.
Terkait soal tarif, Amanna menyebutkan hingga saat ini pihaknya masih belum menentukan tarif yang dikenakan untuk kereta api ini. Pasalnya, sebagai kereta api pertama di Sulawesi, Kereta api masuk dalam skema perintis, dan biaya tiketnya sudah ditanggung pemerintah hingga tiga tahun mendatang.
“Karena ini masuk dalam skema perintisan, maka biaya tiketnya ada kayak subsidi dari Kementrian Pehubungan selama tiga tahun ke depan. Jadi bisa saja harga tiket kereta api dari Maros ke Barru hanya sekitar Rp10 ribu atau Rp5 ribu saja. Tapi ini belum kami tentukan ya,” jelasnya kepada awak media.
Direktur Utama PT Borsya Digital Smartindo, Khairullah menjelaskan, Super Apps Jokka Jokka merupakan digital ecosystem yang dimulai dari ticketing system.