IDENTITAS.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI, H. Achmad Daeng Se’re, mengungkapkan kekhawatirannya terkait efisiensi anggaran dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang melibatkan Radio Republik Indonesia (RRI), Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan LKBN Antara di Gedung DPR RI, Rabu (12/02/25).
H. De’de sapaan akrab Daeng Se’re menilai efisiensi anggaran dapat berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di lembaga penyiaran negara.
Dia menyampaikan bahwa pemangkasan anggaran seharusnya tidak berdampak pada kesejahteraan karyawan berlangsung.
“Kami mengimbau agar tidak ada kebijakan yang mengarah pada PHK, apalagi dengan alasan efisiensi anggaran. Kami berharap solusi yang lebih bijak dapat ditemukan, tanpa mengorbankan tenaga kerja yang sudah berkontribusi lama,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, H. De’de juga menyampaikan harapan khusus bagi RRI Makassar.
Kepada RRI Makassar dia menyarankan agar segera menggelar acara mengenang Kyai H. Bakri Wahid, sosok yang begitu legendaris di dunia pertelevisian dan penyiaran, terutama pada era 70-80an.
Menurutnya, Kyai H. Bakri Wahid dan Dg. Naba turut mewarnai dunia media pada masa itu dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan pelestarian budaya lokal.
“Kita tidak boleh melupakan sejarah yang sudah membentuk wajah media kita sekarang. Kyai H. Bakri Wahid dan Dg. Naba adalah tokoh yang memiliki peran besar dalam memperkenalkan budaya dan mengedukasi masyarakat lewat siaran,” tuturnya.
“Sudah saatnya RRI Makassar memberikan ruang khusus untuk acara memorial yang akan sangat diapresiasi oleh masyarakat, terutama mereka yang tumbuh pada era tersebut,” tutup H.De’de dari Fraksi Nasdem. (*)