IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Sebagai perguruan tinggi berbadan hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) tidak diperkenankan oleh regulasi untuk membayar tunjangan kinerja (tukin) kepada dosen. Akibat hambatan regulasi ini, Unhas berupaya mendesain mekanisme lain untuk memastikan kesejahteraan dosen.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Keuangan Unhas, Prof Subehan mengatakan dalam upaya memberikan kesejahteraan kepada dosen Unhas menyiapkan skema hibah dan reward untuk dosen yang berkarya.

“Tahun ini kami menaikkan Insentif Kinerja Wajib atau IKW sebesar 50%. Kami juga menyiapkan beberapa skema hibah dan reward untuk dosen yang berkarya. Jumlahnya mencapai puluhan milyar, setiap tahun meningkat,” kata Prof. Subehan saat acara puncak perayaan Dies Natalies ke-64 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas, Sabtu (19/4/2025).

Pada tahun 2024 lalu kata Prof Subehan, Unhas mengalokasikan Rp 54 miliar untuk berbagai reward dan hibah dosen. Prinsip yang diadopsi adalah dosen yang berkarya nyata dalam bidang tridharma, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, akan memperoleh tambahan penghasilan yang signifikan.

“Kita juga tetap memperjuangkan Tukin. Kami intensif berkoordinasi dengan para wakil rektor bidang keuangan, baik lingkup PTNBH maupun PTN secara umum. Namun, kita harus realistis dengan kondisi keuangan negara. Untungnya, sebagai PTNBH kita memiliki keleluasaan untuk menambah pendapatan, yang nantinya akan didistribusikan kembali untuk berbagai alokasi, termasuk kesejahteraan dosen,” urainya.

Lanjut Prof Subehan menjelaskan saat ini Unhas aktif mengambil langkah meningkatkan pendapatan, namun dengan prinsip tidak membebani masyarakat. Unhas tidak menaikkan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), bahkan mengurangi kuota penerimaan Jalur Mandiri.

Sebagai PTNBH kata mantan Dekan Fakultas Farmasi tersebut, Unhas dapat menerima mahasiswa baru Jalur Mandiri hingga 50% dari daya tampung. Namun, untuk tahun 2025, Unhas hanya menerima mahasiswa baru Jalur Mandiri sebesar 19,64% dari total daya tampung.

“Salah satu upaya peningkatan pendapatan adalah dengan mengoptimalkan mobilisasi dana abadi Unhas. Dananya tidak dipakai, namun diinvestasikan ke berbagai unit usaha. Keuntungan dari investasi itulah yang dimanfaatkan untuk operasional dan kesejahteraan,” jelasnya.

Berbagai komponen dana yang dapat mendukung kesejahteraan dosen yang disediakan Unhas antara lain: reward untuk dosen yang menulis artikel jurnal bereputasi, bantuan untuk biaya Author Processing Cost (APC), reward penulisan buku ajar atau book chapter, pensiun guru besar, dan orasi ilmiah.