IDENTITAS.CO.ID, MAMUJUSebanyak tiga desa di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terisolir akibat bencana alam banjir dan tanah longsor.

Tiga desa di Kecamatan Kalumpang, yang terdampak bencana alam yakni Desa Siraun, Salumakki, dan Desa Lasa’. Saat ini kondisi 3 desa ini terisolir karena akses jalan tertutup material longsor serta sejumlah jembatan putus total akibat derasnya aliran sungai.

Warga yang ingin beraktifitas keluar masuk desa terpaksa harus berjuang keras melewati material longsor, mereka harus saling membantu mengangkat kendaraannya melewati material longsor.

Bahkan dua orang pengendara sepeda motor nyaris tertimbun material longsoran saat melintas, di jalan antar Desa diwilayah tersebut. Kejadian itu bermula saat sejumlah warga melintas dijalan tersebut namun mereka tidak mengetahui jika kondisi jalan sudah berlumpur.

Para warga ini mencoba menerobos lumpur yang ada di jalan itu namun ban motor mereka tenggelam dan tidak bisa bergerak. Tidak berselang lama datang air yang cukup deras bercampur lumpur sehingga mereka berlari menyelamatkan diri dan meninggalkan kendaraanya dijalan. Beruntung dua warga tersebut berhasil menyelamatkan diri meskipun kendaraan mereka sempat tertimbun luapan lumpur.

Kondisi banjir dan longsor kali ini sangat parah selain merusak infrastruktur, luapan air sungai juga memasuk hingga pemukiman warga, yang sebelumnya tidak pernah terjadi pada banjir-banjir sebelumnya.

Hingga saat ini, warga di tiga desa ini masih terisolir dan membutuhkan bantuan pemerintah, terkhusus alat berat untuk memperbaiki dan membuka kembali akses jalan menuju kampung halaman mereka.

Kepala Desa Karataun, Oktaf mengatakan bencana banjir dan tanah longsor melanda ada lima Desa yang mengalami kondisi bencana alam baik banjir maupun tanah longsor, namun tiga desa yang saat ini masih terisolir.

“Akses jalan terputus dengan adanya 3 titik longsor yaitu Desa Siraun, Desa Lasa dan Salumakki, sekarang tidak bisa lagi ke pusat Desa Karatau untuk membeli kebutuhan mereka karena jalannya sudah terputus termasuk wilayah Desa Tonrobulo beberapa jalan poros tidak dapat dilalui kendaran roda empat,” kata Oktaf kepada wartawan.

Menurutnya, kendaraan yang ingin melintas dijalan tersebut harus berjuang keras, mereka menggunakan tali untuk menarik kendaraan yang melalui jalur yang rusak parah.

“Mobil tidak bisa melintas dengan kondisi normal, mobil tersebut harus ditari oleh warga agar bisa keluar dari lumpur,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bencana alam berupa tanah longsor dan banjir ini terjadi sejak Rabu Sore, hujan deras membuat beberapa titik jembatan yang menghubungkan beberapa dusun di Desa Karatau rusak, mereka juga susah mengakses menuju pusat Desa Karatau,” jelasnya.

Saat ini, warga di tiga desa ini masih terisolir dan membutuhkan bantuan pemerintah, terkhusus alat berat untuk memperbaiki dan membuka kembali akses jalan menuju kampung halaman mereka.

“Sekiranya dengan kondisi yang ada di wilayah kami yang letaknya di Kecamatan Kalumpang ini, pemerintah yang lebih diatas dari kami dapat segera memberikan bantuan berupa alat berat untuk menangani kondisi yang ada,” harapnya.