MAKASSAR, IDENTITAS.CO.ID – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, menerima penghargaan dari Bank Indonesia sebagai Mitra para Bank Indonesia yang telah turut berupaya memperkuat stabilitas negara, di Hotel Grand Claro Makassar, Jumat 29 November 2024.

Penghargaan yang diterima Dinas Ketahanan Pangan dengan kategori Institusi Mitra Pengendalian Inflasi Terkolaboratif Provinsi Sulsel 2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Andi Muhammad Arsjad mengaku bangga institusinya mendapat apresiasi dari Bank Indonesia. Penghargaan tersebut menjadi bukti koordinasi Dinas Ketahanan Pangan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota menunjukkan hasil yang cukup baik.

“Tentu kita sangat berbahagia karena Dinas Ketahanan Pangan mendapat apresiasi sebagai yang terkolaboratif, khususnya dalam pengendalian inflasi. Kita bersyukur bahwa kerja-kerja kita selama ini, koordinasi kita dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota menunjukkan hasil yang cukup baik,” ucapnya.

Arajad mengungkapkan, kondisi pengendalian inflasi di Sulsel saat ini melandai dengan capaian kurang lebih 1,53 persen. Dengan demikian, kedepan Dinas Ketahanan Pangan bersama TPID akan berupaya melakukan pengendalian inflasi untuk bisa tetap terarah dan terukur melalui kerja-kerja kolaboratif dari semua unsur yang terlibat.

Arsjad menjelaskan, berbagai upaya dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dalan mengendalikan inflasi, yakni dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), kegiatan subsidi harga, dan fasilitasi kegiatan distribusi pangan.

“Jadi sekali lagi tentu kami sangat berbangga, berterimakasih. Ini menunjukkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh teman-teman Dinas Ketahanan Pangan selama ini menunjukkan hasil yang cukup baik. Baik melalui kegiatan gerakan pangan Murah (GPM), kegiatan subsidi harga, maupun fasilitasi kegiatan distribusi pangan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, lanjut Arsjad, kedepan pihaknya akan mengimplementasikan instruksi gubernur dengan menghadirkan inovasi yang akan mendorong pengendalian inflasi Sulawesi Selatan masuk dalam 10 besar inflasi terendah pada angka 1,3 persen hingga 1,4 persen.