Makassar, Identitas.co.id – Memasuki masa tenang Pemilukada serentak 2024 warga Kelurahan Tamalabba digegerkan beredarnya berita hoaks penangkapan Tim Sukses (Timses) pasangan calon Walikota Makassar nomor urut 2 yang diduga bagi bagi uang atau Money Politic pada senin 25 November 2024.
Warga Kelurahan Tamalabba membantah keras informasi yang diberitakan salah satu media online yang menyebarkan link berita dengan judul ‘Warga Tamalabba Tangkap Timses Cawalkot Diduga Bagi Bagi Amplop’.
Salah seorang Tokoh Pemuda Kelurahan Tamalabba, Lukman, menilai penyebaran link berita tersebut di nilai hoaks dan bersifat tendensius untuk menjatuhkan salah satu Paslon Walikota serta upaya untuk memprovokasi dan merusak keharmonisan masyarakat di Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujung Tanah.
“Ini sudah jelas ada upaya oknum tertentu untuk merusak suasana damai warga Kelurahan Tamalabba yang dengan sengaja membuat dan menyebar berita hoaks. Mana ada warga tangkap warga, yang berhak menindak itu Panwas dan aparat kalau terbukti ada kecurangan di masa tenang ini,” ujarnya.
Menurutnya, keributan itu bermula dari oknum Timses yang sengaja mengabadikan foto aktifitas warga yang berkumpul didepan rumahnya, lalu dengan sengaja mengirim foto tersebut ke salah satu group relawan Paslon Walikota Makassar. warga pun tersulut emosi dan mendatangi oknum penyebar foto untuk meminta penjelasan atas viralnya berita hoaks tersebut.
“Itu Haji Taufik baru pulang dari umroh terus bagi bagi sedekah sama keluarga dan tetangganya, yang bagi itu ipar dan ponakannya. Si oknum penyebar foto hoaks ini malah dia suruh juga mamanya kesitu terus dia foto dari atas rumah. Tadi oknum tersebut sudah mengakui, foto itu sengaja dia kirim ke group relawan Paslon Walikota tertentu, tujuannya untuk memanas manasi timnya agar dana operasional dan serangan fajar paslon tersebut cepat cair. Tidak usah saya sebutkan dia dari relawan paslon mana, biar tidak tambah gaduh atau rusuh,” imbuhnya.
Alumni Jurnalistik UIN Alauddin itu juga sangat menyayangkan oknum reporter tersebut tidak mengkroscek langsung dilokasi kejadian, sehingga link berita tersebut dinilai tidak berdasarkan fakta dan memenuhi unsur kaedah jurnalistik.
“Itu berita tidak jelas dan berimbang sekali, tidak memenuhi unsur berita,kebetulan itu reporter ada juga dalam group, terus dapat kiriman foto dengan caption atau narasi gambar yang tidak sesuai di realita, bukanya turun langsung kelapangan untuk memastikan, malah meminta keterangan pak camat dan lurah terlebih dahulu, setidaknya hak jawab warga tamalabba di berikan, apa lagi sampai bawa nama salah satu paslon lain, itu bisa fitnah namanya,” katanya.
Mantan Ketua Umum HMI Komisariat Dakwah ini berharap kepada pemerintah aktif memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan anti hoaks serta dampak dan resiko terhadap penyebaran informasi palsu atau hoaks di tengah tensi politik yang memanas jelang masa pencoblosan 27 November 2024.
“Itulah pentingnya berfikir kritis untuk melindungi diri dari tren penyebaran hoaks, minimal punya data yang valid dulu sebelum berkomentar ke publik. Apalagi lurah dan camat itu pejabat publik, karna informasi palsu itu bisa buat warga nya saling bermusuhan bahkan tidak segan saling melukai. Apalagi tensi pemilu makin panas,” tegasnya.
Untuk itu, Lukman pun mengajak seluruh komponen masyarakat dan Timses dari seluruh pasangan calon Walikota Makassar untuk tetap menjaga silaturahmi antara sesama dan menjaga kondusifitas Pilkada khususnya di Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujung Tanah.
“Mariki tetap jaga silaturahmi ta, belajarki memenangkan suatu pertarungan politik tampa fitnah dan hoaks yang keji, dan jadilah pemilih yang cerdas,” tutupnya.