IDENTITAS.CO.ID, TAKALAR – Sebanyak sembilan pegawai di Puskesmas Bontomangape, kecamatan Galesong, dipecat secara mendadak. Pemecatan tersebut diduga terkait dengan perbedaan pilihan politik antara para pegawai dan Kepala Puskesmas Bontomangape yang merupakan saudara kandung dari Calon Bupati Takalar Syamsari Kitta.

Beberapa pegawai honorer yang menjadi korban pemecatan mengaku terkejut menerima surat pemberhentian tanpa ada penjelasan atau pemberitahuan sebelumnya.

Menurut pengakuan mereka diberhentikan setelah tidak memenuhi target yang diberikan dalam pemenangan politik. 

Target tersebut disampaikan secara langsung dan melalui pesan WhatsApp. Akibat tidak terpenuhinya target, nama mereka tidak lagi tercantum dalam Surat Keputusan (SK) tahun 2024, meskipun sebagian besar telah mengabdi cukup lama di puskesmas tersebut.

“Saya menerima surat pemberhentian tanpa ada peringatan sebelumnya. Tidak ada klarifikasi atau alasan jelas kenapa saya diberhentikan. Ini sangat mengecewakan karena saya sudah bekerja lama,” ujar salah satu pegawai yang meminta namanya dirahasiakan.

Menurut informasi yang dihimpun, pemecatan ini terjadi setelah munculnya isu terkait perbedaan pandangan politik yang diduga terjadi antara Kepala Puskesmas dengan beberapa pegawai yang memilih mendukung pihak yang berbeda dalam perhelatan politik 2024. 

Pihak Puskesmas Bontomangape hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi mengenai pemecatan tersebut. Namun, sejumlah pegawai yang dipecat berharap agar pihak berwenang melakukan investigasi terkait kasus ini, guna memastikan keadilan dan transparansi dalam proses pemecatan.

Adapun Nama-nama honorer yang diberhentikan antara lain Hernilawati, Indra Rahayu, Ratnawati, Nurlaela Alqadry, Siti Kasmira, Ramlah, Rahmawati, Hajriani, dan Sahliani. (*)