IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati semakin meneguhkan langkah menuju kemenangan pada pemilihan bupati dan wakil Bupati Polewali Mandar (Polman) 2024.
Enam hari menjelang pencoblosan, dukungan masyarakat di seluruh kecamatan Bumi Tipalayo terus berdatangan, mengokohkan tekat mereka memilih pemimpin yang punya pengalaman.
Baru-baru ini dukungan kembali muncul dari warga Desa Bussu, Kecamatan Tapango yang menyampaikan komitmennya akan memenangkan paslon nomor dua itu pada 27 November mendatang.
Komitmen itu diungkapkan ketika pasangan yang memiliki tagline Membangun Desa Menata Kota melakukan kampanye politiknya di desa itu pada, Rabu 20 November 2024 siang.
Di desa yang mayoritas berprofesi sebagai petani, Ahmad mantan Kades Bussui nampak dengan semangat berapi-api memberikan pujian kepada Paslon nomor urut dua. Ia mengajak kepada masyarakat desa setempat untuk tidak salah memilih calon pemimpin pada 27 November mendatang. Pilih pemimpin yang merakyat dan punya pengalaman di bidang pemerintahan.
“Pamilei sannali tomambawa rannunna pabanua (cari pemimpin yang betul betul bisa membawa harapan masyarakat). Jangan kita membeli kucing di dalam karung. Ini msalah nasib Masyarakat ke depan,” kata Ahmad disambut tepuk tangan warga.
Ahmad sangat pencaya dengan kepemimpinan Besti (Bebas-Sit), maka Polman akan maju ke depan. Tidak ada ketimpangan antara pembangunan antara desa dan kota, sebagaimana tagline Membangun Desa Menata Kota.
Khususnya pada pembangunan infrastruktur jalan yang memadai di pedesaan, khususnya di desa Bussu, Kecamatan Tapango. Dengan kelancaran akses, maka Ahmad yakin pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan akan meningkat sehingga pertani sejahtera.
Sebab petani tidak lagi kesulitan memasarkan hasil buminya ke kota karena sudah mendapatkan akses jalan yang baik.
“Harapan masyarakat desa adalah kelancaran ekonominya. Hubungannya kota dengan menunggu hasil bumi dari desa. Sehingga sesuai dengan visi misi paslon Besti Membangun Desa Menata Kota,” ucapnya.
Ahmad mengajak kepada seluruh warga Desa Bussu untuk satu suara memilih besti pada 27 November mendatang. Dia berharap masyarakat tidak pindah ke lain hati atau kandidat lain karena persoalan uang Rp 100 ribu.
“Dza mupasianggai doi seratus ribu, mua andiang toi nameperhatikan (jangan karena persoalan 100 ribu mendukung kandidat lain kalau tidak peduli terhadap masyarakat). Ini persoalan nasib generasi kita ke depan,” tegasnya lagi. (*)