IDENTITAS.CO.ID, MAMUJU – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mamuju menggelar sosialisasi pengawasan partisipasi kelompok rentan dalam Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Serentak tahun 2024.

Kegiatan yang di hotel grand maleo Mamuju, Kamis, (14/11/2024) itu dihadiri oleh sejumlah narasumber, baik dari pihak penyelenggara maupun akademisi serta dihadiri sekira 75 peserta yang keseluruhannya adalah kaum perempuan.

Sosialisasi ini digelar untuk membangun partisipatif dan meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam hal partisipasi politik serta memberikan informasi terkait pentingnya pengawasan untuk menjamin proses pemilu yang jujur dan adil dengan menggandeng kelompok rentan.

Dimana Masyarakat yang memiliki KTP-el dan telah berhak menyalurkan hak pilihnya merupakan mitra penyelenggara tanpa terkecuali kaum perempuan (kelompok rentan).

Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Mamuju, Rusdin, mengatakan pentingnya peran kelompok rentan dalam proses demokrasi, terutama dalam Pilkada.

Menurutnya, kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, lansia, masyarakat dan kaum perempuan dengan kesulitan akses informasi, sering kali mengalami hambatan dalam menggunakan hak pilih mereka.

Oleh karena itu, Bawaslu Mamuju berupaya untuk mengedukasi dan memfasilitasi kelompok ini agar dapat berpartisipasi secara maksimal.

“Kami ingin memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan, memiliki kesempatan yang sama untuk ikut dalam proses pemilihan. Hal ini penting agar Pilkada dapat berjalan dengan lebih inklusif dan adil,” kata Rusdin, kepada wartawan.

Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak-hak kelompok rentan dalam pemilu dan pentingnya pelibatan mereka dalam pengambilan keputusan politik. Melalui kegiatan ini, Bawaslu Mamuju berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam menjaga kualitas demokrasi.

Bawaslu Mamuju akan terus mengawal partisipasi kelompok rentan dalam pemilu dan memastikan seluruh warga memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menyuarakan pilihan mereka dalam Pilkada mendatang.

“Untuk hari ini tentu sasarannya atau segmentasinya adalah perempuan yang dalam setiap diskusi menjadi bagian yang sangat penting, khususnya menyongsong Pilkada, peran besar itu harus juga dilakukan oleh teman-teman perempuan terutama terkait dengan isu-isu Pemilu,” ujarnya.

Acara sosialisasi ini juga melibatkan berbagai komunitas lokal dan tokoh masyarakat yang peduli dengan isu kesetaraan akses dalam pemilu. Peserta diberikan materi mengenai hak, cara-cara dan tahapan penyelenggara yang saat ini masih bergulir.