IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Sekelompok pelajar di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat terlibat tawuran usai pulang sekolah. Tawuran antara pelajar tersebut terjadi di Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali.
Dari rekaman video amatir yang viral beredar di media sosial, kedua kelompok pelajar ini sempat terlibat saling pukul di tengah jalan. Mereka yang terlibat tawuran ini berasal dari sekolah yang sama yakni SMA Negeri 2 Polewali.
Para pelajar ini terlihat saling kejar hingga adu jotos, aksi tawuran ini tidak berlangsung lama pasalnya polisi yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi lokasi untuk membubarkan aksi tawuran tersebut.
Akibat insiden ini, belasan pelajar diamankan polisi, mereka dibawa kekantor Polres Polman lantaran diduga ikut terlibat tawuran. Salah satu diantara mereka nampak mengalami sejumlah luka, usai dikeroyok pelajar lainya.
Untuk memberi efek jera para pelajar ini dihukum fisik oleh pihak kepolisian serta Polisi akan memanggil pihak sekolah SMAN 2 Polewali untuk mencatat para siswa terlibat tawuran. Nantinya pihak sekolah akan memberikan sanksi tegas dan akan memanggil orang tua para pelajar ini.
Belum diketahui pasti apa motif kedua kelompok pelajar ini saling serang, namun dari hasil interogasi awal perkelahian pelajar ini dipicu akibat adanya ketersinggungan antara pelajar.
Kapolsek Polewali, AKP Frans Geradus membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya motif perkelahian pelajar disebabkan oleh ketersinggungan salah seorang pelajar namun memicu reaksi pelajar lainnya.
“Betul terjadi di wilayah polsek Polewali, dugaan sementara dari anak SMA 2 Polewali, jadi sesama mereka. informasi awal yang kami terima karena ada beberapa yang kami amankan di polres Polman itu adalah masalah saling baku tetap saja, informasinya seperti itu saling baku tatap sehingga menimbulkan saling ketersinggungan sehingga dari situlah mereka berkelahi di luar jam sekolah,” kata AKP Frans, kepada Wartawan.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan interogasi terhadap sejumlah pelajar yang diamankan, para pelajar ini tawuran antara sesama sekolah, dipicu adanya ketersinggungan.
Awalnya kata Frans para pelajar ini bertemu di jalan saat usai pulang sekolah hendak pulang ke rumahnya. Salah satu diantara pelajar saling tatap-tatapan, tersinggung dan akhirnya adu jotos.
“Selanjutnya kami sudah memanggil guru BP-nya dan akan panggil orang tua yang bersangkutan termasuk korban dengan yang diduga melakukan pemukulan dengan pengeroyokan,” jelasnya.