IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Calon Bupati Polman nomor urut 2 Andi Bebas Manggazali, harus berjuang keras untuk bisa bertemu dengan warga yang bermukim di pedalaman kecamatan Tutar.
Di atas jalan berlumpur, Toyota Land Cruiser 1984 miliknya terjebak. Ban bergerigi itu, tidak mampu lagi menggaruk tanah labil di bawahnya. Sesekali, Bebas Manggazali menghela napas. Bahkan terkadang ia terengah-engah.
Parahnya lagi. mobil yang dijuluki hardtop itu terperangkap dalam medan berlumpur. Tingkat kemiringannya 80 derajat. Nyaris terjungkal ke jurang.
Sebagai Ketua IOF Sulbar, Bebas tentu tidak ingin itu terjadi. Toyota Land Cruiser 1984 itu, seolah sudah jadi sahabat karibnya. Susah senang, harus dilalui bersama.
Dia pun tidak mati akal. Tim Besti yang lebih dulu berhasil melewati medan terjal itu, menjulurkan tali derek. Tapi, masalah belum selesai kawan.
Tali derek itu ternyata tidak cukup panjang, untuk menggapai hardtop milik Bebas. Untungnya, ada bala bantuan yang datang.
Warga sekitar datang menjulurkan gulungan rantai miliknya. Lalu menarik hardtop itu, sampai ke puncak gunung Desa Piriang Tapiko, Kecamatan Tutar.
Sekitar 1 jam 30 menit lamanya, hardtop warna cokelat itu akhirnya bisa naik ke puncak. Rintangan ini pun berhasil dilewati bersama.
Selepas itu, Bebas ungkap masalah yang sebenarnya, atas masalah yang menimpanya barusan.
“Kendalanya jalan sangat licin, mobil sangat berat. Sehingga ini perlu tali wing, tapi tempat nyantol pohonnya tidak ada. Sehingga mobil harus diputar dulu,” kata mantan Sekretaris Daerah Polman ini, Selasa, (29/10/2024).
Perjalanan pun kembali dilanjutkan menuju Kecamatan Polewali. Ya, ini adalah tujuan akhir setelah bersafari politik di daerah pelosok dan tertinggal di Kecamatan Tutar ini.
Bebas dan tim berangkat ke sana menggunakan 4 kendaraan hardtop sejak Minggu, 27 sampai 29 Oktober 2024. Semua keluh kesah masyatakat di sana, akan diperjuangkan. Utamanya infrastruktur yang buruk itu.
“Tutar ini termasuk daerah tertinggal. Makanya tagline kami membangun desa, menata kota. Kami tidak ingin ada ketimpangan di segala sektor. Dan desa harus kita makmurkan,” pungkasnya. (*)