IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Pelajar yang meninggal Dunia akibat tenggelam di Sungai Kunyi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Jumat (18/10/2024) ditemukan di dasar sungai dengan kedalam sekitar 3 meter.
Korban yang bernama Nauval ini sempat berada dalam air selama kurang lebih 30 menit, sebelum akhirnya ditemukan oleh warga sekitar.
Salah seorang warga, Ilham, mengatakan, Nouval ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman sekitar 3 meter, tubuh korban tenggelam di dasar sungai dengan diselimuti rumput dan daun.
“Saya sempat pulang ambil senter dan alat selam, setelah saya menyelam dua kali bolak balik saya berhasil menemukan korban di dasar sungai kemudian saya tarik keatas,” ujarnya.
“Setelah saya angkat tangannya, warga berdatangan dan mengambil korban, warga sempat memberikan pertolongan pertama sebelum dibawa kerumah sakit,” tambahnya
Awalnya kata Ilham warga sekitar tidak mengetahui keberadaan korban, pasalnya dua orang rekannya telah di evakuasi lebih awal.
“Korban yang meninggal ini sempat tenggelam selama 30 menit karena warga tidak mengetahui jika masih ada yang tenggelam, setelah saya kasi keluar dari dalam air korban di angkat oleh warga dan dibawah kerumah sakit,” jelasnya.
Ia menjelaskan, saat kejadian pengunjung wisata meninggalkan lokasi untuk shalat Jumat, hanya ada beberapa ibu ibu dan siswi perempuan.
“Saat kejadian seluruh pengelola tempat wisata pergi untuk shalat Jum’at, ibu pengelola wisata yang ke perkampungan untuk meminta bantuan. Para pelajar sempat dilarang untuk turung Kesungai namun tidak dihiraukan,” jelasnya.
Sebelumnya, Tiga orang pelajar tenggelam di aliran sungai Kunyi, Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), pada Jumat (18/10/2024).
Dari tiga pelajar yang tenggelam, satu orang diantaranya meninggal dunia bernama Nauval (15) sementara dua orang pelajar lainnya selamat bernama Irlan (17) dan Nima, saat ini keduanya masih menjalani perawatan di Puskesmas Anreapi.
Kejadian naas itu terjadi saat sejumlah pelajar SMP Islam Terpadu Pare-Pare ini berenang usai mengikuti kegiatan Pramuka yang digelar di Lokasi Wisata Alla-Alla, Desa Kunyi yang digelar oleh pihak sekolah.
Namun saat asik berenang salah seorang pelajar bernama Nima tenggelam dan meminta tolong, mendengar teriakan tersebut Irlan dan Nauval kemudian berusaha menolong rekannya namun naas Noval yang disebut tidak bisa berenang justru ikut tenggelam.