IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Polemik beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Polewali Mandar terus bergulir. Menindak lanjuti hal tersebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polman memggelar Rapat dengar pendapat (RDP) dengan mengundang sejumlah pihak terkait.
Kegiatan itu dihadiri sejumlah anggota DPRD Polman, gabungan LSM Sulawesi Barat selaku pemohon dan perwakilan Dinas Pendidikan Polman, Kepala sekolah baik tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah atas (SMA).
Hadir pula orang tua siswa serta perwakilan dari anggota DPR RI Ratih Singkaru selaku Staf Aspirasi Ratih.
RDP tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Polman Amiruddin dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di ruang aspirasi DPRD Polman, Jumat, (4/10/2024) sekitar pukul 14.30 WITA.
Dalam rapat itu diawali dengan pemaparan sejumlah perwakilan LSM selaku pemohon yang menyampaikan adanya dugaan Penyalahgunaan beasiswa PIP oleh anggota DPR RI dan penerima beasiswa yang tidak tepat sasaran.
“Yang mendasari sehingga ada aspirasi yaitu tumpang tindihnya PIP. Ada Undang-Undang (UU) yang dilanggar seperti penerima beasiswa yang tidak tepat sasaran, justru banyak yang mampu tetapi menerima,” ujar Zubair, selaku perwakilan LSM.
Semestinya, lanjut dia, penerima program ini diberikan kepada orang yang kurang mampu dan rentan putus sekolah. Lebih parahnya lagi, kata dia, penerima beasiswa PIP tiap tahun berganti.
“Sebab, mekanismenya seorang penerima diganti, bila mana dia sudah selesai atau meninggal dan lainnya. Jadi tidak ada alasan diganti kalau TDK memenuhi syarat itu tadi,” tegasnya.