IDENTITAS.CO.ID, MAKASSAR – Cuaca ekstrim yang terjadi di Indonesia belakangan ini, termasuk di Sulawesi Selatan dianggap cukup berpotensi menurunkan produktivitas pertanian. Namun, dari sisi ketersediaan pangan hingga saat ini diakui masih cukup tersedia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsyad, mengatakan, ketersediaan pangan sampai saat ini terpantau masih cukup aman dan cukup tersedia.

“Saat ini terpantau cukup aman, cukup tersedia untuk komoditi beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabe besar, cabe rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng,” ucapnya, di Makassar, Rabu, 25 September 2024.

Menurutnya, 11 komoditi pangan pokok strategis yang telah dianalisa sesuai dengan aplikasi yang ada, menunjukkan neraca pangan Sulawesi Selatan dari sisi ketersediaan, jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada masih menunjukkan adanya surplus untuk beberapa komoditi.

Terutama, lanjutnya, untuk komoditi jagung, komoditi beras, daging sapi, telur ayam, dan gula pasir. Hanya saja, untuk ketersediaan komoditi cabe rawit agak sedikit terbatas namun dari sisi neraca masih menunjukkan tingkat yang positif.

“Yang jelas, bahwa kondisi ketersediaan ini tentu juga sedikit memberi pengaruh kepada beberapa komoditi pangan, (dan) harga gitu. jadi kalau kita pada kondisi di minggu ketiga September, menunjukkan bahwa ada lima komoditi yang mengalami kenaikan tipis, seperti beras premium, minyak goreng, telur ayam ras, dan daging sapi murni, dan ada 16 komoditi lainnya yang mengalami penurunan,” ujarnya.

Selain itu, Andi Arsjad juga mengatakan, dibandingkan dengan kondisi Agustus, kondisi pangan pada September ini ada 16 komoditi yang mengalami penurunan dan 5 yang mengalami kenaikan tipis.

Terkait dengan kondisi inflasi, Andi Arsjad juga mengungkapkan, untuk menjaga agar tetap stabil di bawah standar nasional dan sesuai target yang diharapkan Gubernur, pihaknya tetap mengagendakan gerapak pasar murah sampai dengan pada September ini.

“Sudah 30 kali kita melakukan gerakan pangan murah yang tersebar di 24 kabupaten kota. Kita berharap kondisi sekarang ini bisa tetap terjaga ya, ketersediaan dan stabilitas harga kita,” tegasnya.

Ia juga menambahkan saat ini sudah ada beberapa daerah di Sulawesi Selatan yang sudah panen beras, salah satunya di Kabupaten Sidrap. Dengan begitu, Andi Arsjad berharap harga beras akan menurun seiring dengan telah masuknya musim panen di sejumlah daerah di Sulsel. (*)