IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Calon Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Prof. Husain Syam (PHS) komitmen akan mengatasi masalah pertanian dan sungai yang dangkal yang dialami masyarakat di Kecamatan Matakali dan sekitarnya.

Hal tersebut disampaikan Prof Husain Syam saat turun menyapa masyarakat Dusun Nenebece, Desa Barumbung, Kecamatan Matakali, Polman pada Senin, (16/9/2024) malam.

Prof Husain mengungkapkan, bahwa dirinya telah mengetahui beberapa masalah mendasar dan mendesak yang dialami masyarakat Kecamatan Matakali dari laporan orang-orang yang sebelumnya ditugaskan khusus untuk menangkap aspirasi dari masyarakat.

“Sekitar empat tahun yang lalu saya menugaskan banyak orang untuk mencermati, menangkap aspirasi dari masyarakat. Termasuk di daerah ini tanpa bapak ibu tau. Saya dengar dari orang yang saya utus, bahwa di tempat ini ada aliran sungai yang terus mendangkal. tidak pernah disentuh oleh pemerintah” ungkap Prof Husain syam.

“Seandainya dua bulan kedepan kita melakukan pemilihan dan saya terpilih menjadi gubernur, percaya saya tidak ada aliran sungai yang tidak lancar” kata Prof Husain Syam diikuti sorakan dan tepuk tangan para masyarakat yang hadir.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya adalah akademisi tulen yang menjunjung tinggi nilai integritas dan kejujuran.

Prof Husain juga menegaskan bahwa dirinya pantang untuk berbohong dan berjanji namun tidak bisa menepati janji.

“Saya ini masih berjiwa akademisi, berjiwa pendidik. Bukan pembohong, bukan pemberi janji tapi tidak bisa ditepati. Saya masih memiliki integritas, saya punya harga diri, ketika saya berjanji insyaallah akan ditepati” tegas mantan Rektor Universitas Negeri Makassar dua periode itu.

Untuk diketahui, ratusan masyarakat hadir dalam acara silaturrahmi Prof Husain Syam di Desa Barumbung, Matakali, Polman.

Ratusan warga yang hadir dari kalangan ibu-ibu, tokoh masyarakat dan kalangan pemuda desa.

Para warga yang hadir nampak antusias mendengar visi-misi dan program yang disampaikan langsung oleh calon Gubernur Sulbar, Prof Husain Syam. (*)