IDENTITAS.CO.ID, POLMAN – Dukungan terhadap pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Polman 2024-2029, Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati (BESTI) terus mengalir usai deklarasi, Rabu 21 Agustus lalu.

Kali ini, dukungan datang dari kalangan akademisi di daerah dengan motto ‘sipamandaq’ itu. Alasan para akademisi itu menjatuhkan pilihannya ke BESTI, lantaran program kerja ataupun visi-misinya paling masuk akal.

Kalangan akademisi menilai program BESTI akan membawa banyak perubahan yang positif bagi Polman. Basri, S.Kom., M.T., M.I.Kom, Dosen Informatika Universitas Mandar (Unasman), menegaskan hal itu.


Praktisi Pemberdayaan Masyarakat Polman itu mengatakan, sebagai seorang akademisi yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah melalui program-program Pendidikan Tinggi (Dikti), dia melihat melihat program yang ditawarkan oleh pasangan Andi Bebas dan Siti dengan tagline “Membangun Desa dan Menata Kota” memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi Polewali Mandar. Tak seperti pasangan calon lainnya, BESTI menawarkan program-program yang menarik untuk Polman.

“Berdasarkan pengamatan saya dari berbagai diskusi publik dan media sharing, pasangan ini menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan Polewali Mandar. Baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Mengingat potensi Polewali Mandar sebagai calon penopang Ibukota Nusantara (IKN) di masa depan, menjadi kota yang berkembang dan desa-desa yang kaya akan potensi namun belum sepenuhnya dikembangkan,” kata Basri.

Kandidat Doktor dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) ini melanjutkan, tagline “Membangun Desa” memiliki relevansi yang kuat. Dimana tantangannya akan terletak pada bagaimana program ini diimplementasikan dalam bentuk langkah-langkah strategis ke depan, jika pasangan ini mendapat amanah dari masyarakat Polman.

“Saya juga membaca di media bahwa fokus pasangan ini adalah kolaborasi berbagai pihak. Menurut saya, ini merupakan pendekatan yang sangat positif, terutama jika benar-benar dijalankan sesuai dengan konsep Pentahelix. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan akademisi akan membuka peluang inovasi, meningkatkan efisiensi, serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan. Sinergi antara pemangku kepentingan ini dapat menjadi pendorong utama untuk menciptakan keseimbangan pembangunan antara kota dan desa,” paparnya.

Sebagai akademisi yang pernah menjadi ketua program KKN kolaborasi di Polman tahun 2023 lalu, Basri berharap agar program-program kolaborasi ini benar-benar dikawal dengan baik dan tidak hanya menjadi formalitas semata. Dari apa yang dia lihat, pasangan Bebas dan Siti tampaknya memiliki komitmen yang kuat dalam hal ini. Tinggal menantikan bagaimana implementasinya nanti.

“Harapan saya, pasangan calon ini dapat mengimplementasikan program-program mereka dengan konsisten dan melibatkan semua pihak secara aktif dalam setiap tahap pembangunan. Peran aktif masyarakat dan stakeholder lainnya sangat penting untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat Polewali Mandar,” katanya memberi masukan.